Moka Logo
9+ Ciri-ciri Peluang Usaha yang Potensial, Wajib Tahu!

Tips Bisnis

9+ Ciri-ciri Peluang Usaha yang Potensial, Wajib Tahu!

7 min

by

Setiap jenis usaha pasti memiliki potensi untuk sukses. Anda bisa menilai potensi tersebut dengan menganalisis peluang usaha, yakni keseluruhan ide, perencanaan, prospek, atau kesempatan untuk mengembangkan suatu usaha. Dengan mengetahui peluang tersebut, Anda bisa menentukan tujuan usaha dan mencapai kesuksesan jangka panjang.

Namun, bagaimana Anda bisa tahu bahwa suatu usaha memiliki peluang yang baik untuk sukses? Tak perlu bingung, Anda dapat mempelajari ciri-ciri peluang usaha yang baik berikut ini!

Ciri-ciri Peluang Usaha yang Baik Seperti Apa?

Dalam berbagai bisnis yang sukses, terlihat ada beberapa kesamaan yang mereka miliki. Ada beberapa ciri-ciri peluang usaha yang baik yang bisa kita identifikasi dari bisnis yang sukses. Untuk mengetahui apakah suatu usaha memiliki peluang yang menjanjikan atau sebaliknya, Anda bisa memperhatikan ciri-ciri berikut:

  • Nilai jual yang tinggi

Usaha dengan peluang baik biasanya memiliki nilai jual yang tinggi. Hal ini bisa terjadi karena usaha tersebut mampu menawarkan sesuatu yang tidak dilakukan oleh kompetitor. Keunggulan tersebut bisa hadir dalam berbagai bentuk, misalnya produk berkualitas premium, layanan menyeluruh, atau dari segi strategi marketing. 

Pada akhirnya, hal tersebut menjadi keunikan tersendiri bagi suatu usaha sehingga menambah nilai jual mereka. Dengan keunikan yang melekat, suatu usaha pun bisa lebih mudah dikenal oleh masyarakat sehingga meningkatkan peluang kesuksesan.

  • Tidak bersifat musiman

Saat muncul suatu tren pada bidang tertentu, biasanya permintaan produk di bidang tersebut akan meningkat. Wajar kalau Anda merasa tertarik untuk ikut menjalankan usaha pada bidang tersebut. Namun, sebaiknya jangan gegabah. Pastikan terlebih dulu bahwa usaha tersebut tidak bersifat musiman alias hanya ramai saat tren berlangsung. 

Kalau tetap nekat menjalankan usaha musiman, kemungkinan besar usaha Anda akan ikut sepi ketika popularitas tren menurun. Untuk itu, sebaiknya pilihlah usaha yang tidak hanya berlangsung pada waktu tertentu, sehingga Anda memiliki peluang sukses secara berkelanjutan. 

Baca juga: 7 Peluang Bisnis Online yang Belum Banyak Diketahui

  • Skala bisnis yang fleksibel

Fleksibilitas skala bisnis juga termasuk ciri-ciri peluang usaha yang baik. Maksudnya, usaha tersebut dapat Anda kembangkan seiring berjalannya waktu. Bagaimana pun juga, tidak semua usaha bisa langsung mulai dijalankan dari skala besar. Banyak pengusaha justru harus memulainya dari skala kecil terlebih dulu. 

Namun, Anda bisa meningkatkan skala tersebut selama bisnis memang fleksibel untuk berkembang. Oleh sebab itu, sebelum mulai mendirikan usaha, pikirkan dulu seberapa besar usaha tersebut bisa dikembangkan sesuai tujuan yang Anda tetapkan.

  • Diminati pelanggan

Sebagus apa pun kualitas produk Anda, hal tersebut akan percuma apabila tidak ada pelanggan yang membeli dan menggunakannya. Tanpa hasil penjualan yang layak, usaha Anda tidak akan mendapat pemasukan sehingga sulit berkembang.

Karenanya, pilihlah usaha yang produknya memang dibutuhkan banyak orang. Opsi terbaiknya memang dengan menjual produk kebutuhan primer atau sekunder, seperti sembako, makanan, alat rumah tangga, atau pakaian. 

Sementara itu, produk kebutuhan tersier biasanya hanya dibutuhkan oleh golongan masyarakat tertentu. Jadi, kalau memang ingin menjual produk seperti ini, pastikan bahwa ada permintaan tinggi dan terus-menerus dari kelompok masyarakat tersebut supaya nantinya usaha Anda bisa bertahan lama.

Untuk mengetahui apakah bisnis kita menjanjikan atau tidak, kita juga bisa melakukan riset customer. Kita bisa mencari tahu apakah kira-kira produk kita ini memang diminati atau tidak bahkan sebelum kita resmi menjualnya.

  • Tingkat risiko yang wajar

Setiap jenis usaha pasti memiliki risiko. Namun, salah satu ciri-ciri peluang usaha yang baik adalah memiliki tingkat risiko wajar. Risiko yang dimaksud bukan cuma soal kerugian finansial, tapi juga mencakup keamanan usaha, persaingan dengan kompetitor, hingga kondisi pasar.

Itulah kenapa Anda perlu melakukan analisis risiko saat melakukan perencanaan usaha. Pastikan bahwa peluang usaha tersebut memiliki tingkat risiko relatif kecil, lalu buatlah langkah mitigasi. Dengan begini, jika memang risiko tersebut terjadi, usaha Anda tidak akan rugi terlalu besar dan tetap berjalan baik.

Baca juga: Jenis-Jenis Risiko dalam Bisnis dan Cara Mengatasinya

  • Ide dan model bisnis yang unik

Kata orang, there’s nothing new under the sun. Hal ini berlaku pula di dunia bisnis karena memang tidak ada ide dan model bisnis yang benar-benar baru. Meski begitu, usahakan untuk memberikan sesuatu yang baru pada usaha Anda. Jadikan hal tersebut sebagai keunikan yang membedakan usaha Anda dari kompetitor. 

Terinspirasi dari orang lain boleh-boleh saja, tapi jangan sampai Anda menirunya. Selain karena hal tersebut tidak etis dilakukan, belum tentu ide yang Anda tiru akan memberikan hasil kesuksesan sama. Tidak hanya itu, hal tersebut juga dapat membuat usaha Anda kehilangan respek dari target pelanggan karena dinilai tidak memiliki orisinalitas.

  • Bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi

Dunia bisnis begitu dinamis. Kondisi pasar dan persaingan berubah seiring berjalannya waktu, menuntut para pelaku usaha untuk terus beradaptasi agar bisa bertahan. Hal ini akan sulit dilakukan apabila usaha yang Anda jalankan sulit disesuaikan dengan perubahan kondisi.

Maka dari itu, saat memilih usaha untuk dijalankan, pastikan bahwa usaha tersebut cukup fleksibel sehingga Anda bisa menyesuaikannya dengan situasi dan kondisi pasar. Hanya dengan beginilah usaha Anda dapat keep up dengan perubahan dan tidak ketinggalan zaman.

  • Ketersediaan sumber daya yang baik

Suatu usaha akan sulit berkembang tanpa dukungan sumber daya yang memadai. Jadi, tidak mengherankan apabila ketersediaan sumber daya menjadi salah satu ciri-ciri peluang usaha yang baik. Secara umum, terdapat lima jenis sumber daya yang dibutuhkan usaha agar bisa berkembang, yaitu manusia, skill, keuangan, fisik, dan emosional.

Tidak semua jenis sumber daya tersebut harus tersedia sebelum Anda memulai bisnis. Anda bisa perlahan memenuhinya secara beriringan sambil menjalankan usaha. Namun, pastikan bahwa usaha tersebut memiliki ketersediaan sumber daya yang baik untuk membantu pertumbuhan usaha di masa depan.

  • Sejalan dengan kemampuan

Jika sudah berhasil menemukan usaha dengan peluang baik, pastikan kembali apakah Anda mempunyai kemampuan yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan peluang tersebut. Apabila tidak, susunlah rencana untuk langkah selanjutnya: apakah Anda akan tetap mengusahakan peluang tersebut atau mencari peluang usaha lain?

Kalau memang tetap ingin maju dengan usaha yang sudah ditentukan, tentukan strategi yang akan Anda ambil untuk mengoptimalkan peluang tersebut. Mungkin Anda bisa merekrut karyawan sesuai skill yang Anda butuhkan atau justru mempelajari sendiri skill tersebut. 

  • Tidak membutuhkan terlalu banyak modal

Butuh modal untuk memulai usaha apa pun. Namun, jika terlalu sering menggunakan modal tersebut selama menjalankan usaha, Anda perlu waspada. Suatu usaha seharusnya mendatangkan keuntungan, bukan membuat Anda kehabisan uang. 

Untuk menghindari hal tersebut, sejak awal susunlah rencana yang jelas dan rinci terkait penggunaan modal dan prediksi target balik modal. Kalau memang sudah terlanjur terjadi, segera tinjau ulang kondisi Anda. Apabila perlu, Anda bisa mengganti ide atau strategi usaha untuk mencegah kerugian lebih lanjut.

Baca juga: Cara Mendapatkan Modal Usaha yang Belum Banyak Diketahui

Cara Menemukan Peluang Usaha yang Baik

Kini, Anda telah mengetahui ciri-ciri peluang usaha yang baik, tapi bagaimana caranya menemukan peluang tersebut? Tak perlu khawatir, Anda bisa melakukan hal-hal berikut ini:

  • Ketahui kebutuhan pasar

Cara pertama yang bisa Anda lakukan untuk menemukan peluang usaha adalah mengidentifikasi kebutuhan pasar. Hal ini dapat membantu Anda mengetahui kebutuhan target konsumen dan memenuhinya melalui produk yang tepat.

Banyak metode yang bisa Anda terapkan untuk identifikasi kebutuhan pasar. Salah satu yang paling sederhana adalah menggunakan Google Trends untuk melihat tren di kalangan masyarakat, sehingga Anda tahu produk yang banyak dicari target konsumen.

Jika ada sumber daya yang memadai, lakukan riset mendalam dengan menggali informasi langsung dari target konsumen. Anda dapat melakukan wawancara, survei, focus group discussion (FGD), atau mempelajari review pelanggan dari kompetitor. Berdasarkan data yang didapatkan, Anda bisa mengolahnya untuk memenuhi kebutuhan pasar.

  • Cari celah yang belum diisi kompetitor

Selain kebutuhan pasar, Anda juga bisa menemukan peluang usaha dari identifikasi kompetitor. Setidaknya, ada tiga jenis kompetitor yang perlu Anda kenali, yaitu:

  • Direct competitor: pesaing menjual produk yang sama dengan Anda;
  • Indirect competitor: pesaing menjual produk berbeda, tapi masih dalam kategori usaha yang sama dengan Anda;
  • Replacement competitor: pesaing menjual produk berbeda dari kategori usaha yang berbeda pula, tapi pelanggan berpotensi membeli produk mereka daripada milik Anda.

Dengan mengenal kompetitor, Anda akan mendapat banyak informasi: mulai dari strategi yang berhasil dan gagal dilakukan kompetitor, harga dan kualitas produk, hingga target pelanggan. Berdasarkan hasil perkenalan tersebut, Anda bisa mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan kompetitor. Kemudian, isi celah kekurangan tersebut sehingga usaha Anda bisa lebih unggul. 

  • Identifikasi kemungkinan risiko

Seperti yang sudah disebutkan, salah satu ciri-ciri peluang usaha yang baik adalah memiliki tingkat risiko kecil. Nah, Anda bisa mengetahui hal tersebut dengan melakukan identifikasi potensi risiko. Tujuannya untuk meminimalisir atau bahkan mengatasi potensi risiko yang bisa muncul dari jalannya usaha.

Sebagai langkah awal, Anda bisa mengidentifikasi kelemahan ide usaha terlebih dulu. Supaya hasilnya spesifik, coba break down aspek-aspek penting usaha Anda, mulai dari produk yang ditawarkan, manajemen bisnis, strategi pemasaran, manajemen bisnis, hingga potensi pasar. 

Dari situlah Anda bisa mengetahui aspek mana saja yang masih kurang, sehingga dapat diketahui potensi risiko yang mungkin terjadi. Untuk setiap potensi risiko tersebut, pikirkan pula langkah antisipasi untuk mengatasinya. Tujuannya untuk meminimalisir kerugian apabila risiko tersebut benar-benar terjadi pada usaha Anda.

  • Buat strategi jangka panjang

Agar suatu usaha bisa sukses, ia harus bisa beroperasi secara berkelanjutan. Hal tersebut bisa Anda wujudkan dengan strategi jangka panjang yang tepat. Dalam strategi ini, susunlah rencana dan langkah yang akan Anda ambil untuk mencapai tujuan usaha. Penting pula diketahui bahwa tujuan tersebut bisa berubah dari waktu ke waktu seiring meningkatnya skala bisnis.

Misalnya, saat usaha baru saja berdiri, Anda punya tujuan meningkatkan brand awareness dalam setahun. Langkah yang bisa Anda ambil adalah dengan melakukan branding dan memperkuat upaya pemasaran di berbagai channel. 

Setelah masyarakat mengenal brand Anda, kini tujuan tersebut berganti menjadi meningkatkan penjualan dalam enam bulan. Tentu langkah yang diambil juga akan beda, misalnya bisa dengan memberikan banyak promo.

Namun, pastikan setiap tujuan tersebut masih sejalan dengan visi usaha Anda. Visi inilah yang menjadi landasan untuk menyusun nilai-nilai usaha. Dengan begitu, setiap tujuan dan tindakan yang Anda lakukan pun akan konsisten, sehingga secara tidak langsung juga memperkuat identitas dan kredibilitas usaha Anda.

Baca juga: 6 Strategi Bisnis di Era New Normal demi Penjualan Maksimal

  • Sesuaikan dengan kesiapan modal

Kesesuaian modal juga termasuk salah satu ciri-ciri peluang usaha yang baik. Bagaimana pun juga, usaha akan sulit berjalan tanpa modal uang, teknologi, waktu, hingga tenaga kerja. Untuk itu, hitung kesiapan modal Anda dengan mempertimbangkan beberapa hal, seperti jumlah produk yang akan Anda tawarkan, jumlah biaya produksi, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, dan lain-lain.

Dengan menghitung kesiapan modal, Anda bisa menyesuaikan operasional dan pemanfaatan sumber daya dengan modal yang dimiliki, kemudian menghitung prediksi jumlah target balik modal. Hal ini dapat membantu Anda terhindar dari situasi pengeluaran yang lebih besar daripada pemasukan.

  • Dapatkan masukan terhadap MVP Anda

MVP adalah singkatan dari minimum viable product, yakni produk yang Anda buat untuk mengetahui ketertarikan target konsumen. Berikan MVP kepada mereka dan minta mereka untuk menggunakannya selama beberapa waktu. 

Setelah masa penggunaan MVP selesai, tanyakan bagaimana pengalaman konsumen selama menggunakan produk serta feedback mereka: apakah fitur-fiturnya mudah dipakai? Apakah manfaatnya terasa? Apa saja kelebihan dan kelemahan produk?

Berdasarkan feedback tersebut, Anda pun bisa mengembangkan produk agar dapat menjawab kebutuhan target konsumen secara optimal. Dengan begitu, nantinya produk Anda akan dicari oleh banyak orang sehingga berpotensi meningkatkan penjualan.

Dengan mengetahui ciri-ciri peluang usaha yang baik dan cara menemukannya, Anda bisa mengembangkan usaha untuk mencapai kesuksesan jangka panjang. Selain cara yang sudah disebutkan, tingkatkan pula peluang kesuksesan usaha dengan memanfaatkan teknologi digital seperti kasir online Moka POS.

Tidak hanya bisa menerima berbagai pembayaran digital secara aman dan cepat, Moka POS juga menyediakan solusi administratif seperti fitur laporan stok barang, laporan penjualan harian, hingga perhitungan pajak. Bahkan jika Anda memiliki lebih dari satu cabang usaha, akses laporan penjualan untuk semua cabang juga bisa diakses melalui satu dasbor terpusat.

Tentunya, masih ada banyak fitur lain Moka POS yang dapat memudahkan proses operasional dan penjualan usaha Anda. Buktikan sendiri dengan menjadwalkan demo bersama tim Moka POS! Untuk info selengkapnya tentang Moka POS, klik di sini!

Social Media Share :