Moka Logo
Wiraswasta: Definisi, Jenis, Contoh, dan Bedanya dengan Wirausaha

Tips Bisnis

Wiraswasta: Definisi, Jenis, Contoh, dan Bedanya dengan Wirausaha

7 min

by

Wiraswasta memiliki peranan penting bagi perekonomian negara, terutama dari industri usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurut laporan dari McKinsey & Company, UMKM diprediksi akan menyumbang produk domestik bruto (PDB) senilai 140 miliar USD pada 2030. 

Jadi, bagi yang tertarik berwiraswasta, Anda tidak hanya dapat meraih keuntungan dari penjualan produk, tapi juga kesempatan untuk meningkatkan ekonomi negara. 

Namun, dibutuhkan persiapan matang agar target tersebut bisa tercapai. Anda bisa memulainya dengan mempelajari scope kerja wiraswast, yang ternyata terdiri dari berbagai jenis dan tersebar di banyak bidang. Yuk, cari tahu informasi selengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Wiraswasta?

Kalau di-break down secara etimologi, wiraswasta berasal dari dua kata, yaitu “wira” yang berarti utama atau berani, serta “swasta” yang artinya berdiri sendiri. Dengan kata lain, istilah wiraswasta bisa diartikan sebagai keberanian untuk berdiri dengan kekuatan sendiri. 

Nah, dalam konteks bisnis, pengertian wiraswasta juga tidak jauh berbeda. Ia merujuk pada sosok yang menjalankan pekerjaan atau usaha secara mandiri karena tidak memiliki atasan. Dalam melakukan hal tersebut, biasanya ia akan fokus menambah manfaat dan nilai pada usaha. Agar bisa berhasil, seorang wiraswasta dituntut untuk memiliki karakteristik berikut ini:

  • Sangat disiplin dan berdedikasi dalam bekerja;
  • Passion yang tinggi dalam mengembangkan usaha;
  • Berani mengambil risiko;
  • Kepercayaan diri yang tinggi;
  • Visioner, mampu menyusun rencana masa depan yang jelas.

Selain mendalami berbagai karakteristik di atas, seorang wiraswasta juga dapat lebih fokus bekerja jika mengenali jenis entrepreneur seperti apakah mereka. Memangnya, profesi wiraswasta terdiri dari berapa jenis?

Jenis-jenis Wiraswasta

Secara umum, jenis-jenis wiraswasta terbagi menjadi empat, yaitu initiative entrepreneur, innovating entrepreneur, fabian entrepreneur, dan done entrepreneur. Berikut ini rincian masing-masing jenis tersebut!

  • Initiative entrepreneur

Pernah bertemu dengan orang yang menjalankan usaha dengan menggunakan berbagai inovasi terdahulu? Ia disebut juga sebagai initiative entrepreneur, yakni sosok dengan inisiatif untuk memanfaatkan beragam inovasi yang sudah lebih dulu ditemukan.

  • Innovating entrepreneur

Sesuai namanya, innovating entrepreneur umumnya suka menciptakan inovasi. Biasanya, mereka akan melakukan beragam uji coba dengan melibatkan orang lain. Selain itu, para innovating entrepreneur juga biasanya tidak ragu untuk mempraktikkan berbagai kesempatan yang didapatkannya.

Baca juga: 8 Tips Inovasi Bisnis Agar Usaha Anda Berkembang Pesat

  • Fabian entrepreneur

Berbanding terbalik dari innovating entrepreneur, jenis wiraswasta satu ini justru lebih sering merasa ragu dalam menjalankan usaha. Mereka sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan. Umumnya, para fabian entrepreneur akan mengambil inspirasi dari usaha lain yang sudah lebih dulu berdiri dan dinilai menguntungkan.

  • Done entrepreneur

Saat melihat suatu potensi, seorang done entrepreneur akan berusaha mengubahnya menjadi sebuah inovasi. Agar bisa mencapai hasil optimal, biasanya mereka akan membutuhkan motivasi atau dorongan yang efektif. 

Namun, tak hanya terdiri dari jenis yang beragam, wiraswasta juga memiliki banyak contoh dari berbagai bidang. Anda dapat mempertimbangkan contoh-contoh berikut ini sebagai inspirasi mendirikan bisnis.

Contoh Wiraswasta

Salah satu keunggulan profesi wiraswasta terletak pada bidang bisnisnya yang beragam. Hal ini memungkinkan Anda untuk memilih bidang yang sesuai dengan passion dan keahlian. Jadi, bidang bisnis seperti apa yang sebaiknya Anda geluti? Berikut beberapa contoh wiraswasta yang cukup populer di Indonesia!

  • Bisnis F&B

Bisnis food and beverages (F&B) sepertinya tidak akan pernah mati karena pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Jadi, pasarnya pun akan selalu ada. Namun, karena popularitasnya yang cukup tinggi, bisnis F&B pun memiliki banyak pesaing. Artinya, Anda harus bisa menawarkan sesuatu yang unik dan berbeda supaya bisa unggul dari para kompetitor, sehingga para pelanggan pun akan tertarik membeli produk Anda.

Untuk itu, lakukan analisis terhadap para kompetitor. Cari tahu produk yang mereka jual, kelebihan, hingga kekurangan bisnis mereka. Dengan begitu, Anda bisa menawarkan sesuatu yang belum dimiliki oleh kompetitor. Pastikan bahwa produk Anda memiliki kualitas yang baik sehingga para pelanggan akan terus kembali ke bisnis Anda. 

Tak kalah penting, imbangi pula dengan pelayanan yang cepat, ramah, dan profesional agar pelanggan selalu merasa diutamakan. Lalu, agar bisnis F&B Anda semakin dikenal, lakukan promosi melalui media sosial dan daftarkan bisnis pada layanan online food delivery.

  • Bisnis fashion

Bagi yang memiliki passion di bidang fashion, Anda bisa menekuni profesi wiraswasta di bidang ini. Banyak peluang yang dapat dieksplor, salah satunya dengan menjual produk fashion seperti pakaian, sepatu, atau aksesoris. Mengingat bahwa sudah ada banyak fashion brand yang lebih dulu berdiri, cobalah gali keunikan brand Anda. Tanyakan kepada diri sendiri, “Nilai apa yang bisa Anda berikan kepada pelanggan dan belum ditemukan pada brand lain?”

Untuk itu, Anda dapat menganalisis target pelanggan. Kira-kira, produk fashion seperti apa yang mereka butuhkan? Setelah menentukan produk, ciptakan desain-desain unik yang dapat menjadi ciri khas fashion brand Anda. Jadi, ketika orang lain melihat produk Anda, mereka bisa langsung mengenalinya dengan mudah.

Selain menjual produk, Anda juga dapat menggeluti bisnis fashion dengan menyediakan jasa jahit atau sebagai fashion designer. Tentukan dulu target pelanggan bisnis Anda agar bisa memberikan jasa fashion yang dibutuhkan. Agar bisnis fashion lebih dikenal, Anda dapat mempromosikannya melalui media sosial atau memperkenalkannya orang-orang terdekat terlebih dulu.

Baca juga: 5 Ide Bisnis Fashion untuk Pemula Bermodal Terbatas

  • Bisnis kecantikan

Kecantikan merupakan bidang bisnis yang sangat luas. Oleh sebab itu, tentukan dulu fokus bisnis yang ingin Anda jalankan; apakah itu skincare, treatment kecantikan, makeup, spa dan relaksasi, atau bahkan hair care. Jika sudah menentukan pilihan, pelajari segala hal yang berkaitan dengan fokus bisnis tersebut, mulai dari manfaat, teknik, hingga risiko.

Jangan lupa juga mengurus perizinan dan legalitas untuk memastikan bahwa produk dan layanan kecantikan Anda benar-benar aman bagi pelanggan. Hal ini juga dapat menciptakan kepercayaan pelanggan terhadap bisnis Anda.

Selanjutnya, susunlah rencana bisnis kecantikan yang solid. Hal ini mencakup target pasar, rencana keuangan, strategi pemasaran, analisis kompetitor, hingga penetapan harga. Di samping itu, pastikan Anda juga memberikan layanan profesional untuk menciptakan pengalaman positif bagi para pelanggan.

Tak kalah penting, Anda juga perlu mengikuti perkembangan tren di dunia kecantikan. Dengan begini, Anda bisa selalu memenuhi kebutuhan target pelanggan sehingga bisnis pun akan terus relevan.

  • Bisnis otomotif

Bidang otomotif mencakup transportasi dan logistik. Jika tertarik menjadi wiraswasta pada bidang ini, Anda perlu mengidentifikasi kebutuhan pasar terlebih dulu. Produk atau layanan apa yang mereka butuhkan; apakah sewa kendaraan, pengiriman barang yang efisien, atau mungkin layanan logistik yang terintegrasi?

Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan pasar, Anda bisa lebih mudah menentukan niche bisnis yang akan dikembangkan. Misalnya jika hendak menyediakan layanan sewa kendaraan, tipe kendaraan seperti apa yang akan Anda sediakan; apakah hanya terbatas pada mobil dan sepeda motor, atau juga mencakup kendaraan besar seperti bus dan truk?

Apapun kendaraan yang dipilih, pastikan Anda rutin merawatnya untuk memastikan performa mesin selalu prima. Jangan lupa juga untuk rajin membersihkan kendaraan supaya pelanggan selalu merasa nyaman. Khusus bagi Anda yang menyediakan layanan transportasi atau logistik, aturlah pula rute dan jadwal secara optimal dengan mempertimbangkan jarak, waktu, lalu lintas, dan berbagai faktor penting lain.

Hal lain yang juga tidak boleh luput dalam pengelolaan bisnis otomotif adalah keamanan. Pastikan Anda menerapkan protokol keamanan dan keselamatan yang ketat untuk melindungi Anda, karyawan, pelanggan, dan kargo. Misalnya, Anda bisa bekerja sama dengan penyedia asuransi perjalanan yang berpengalaman dan terpercaya.

  • Bisnis teknologi

Teknologi dapat menjadi ladang bisnis yang menjanjikan di tengah era digital seperti sekarang. Namun, mengingat cakupannya yang luas, Anda perlu menentukan fokus niche terlebih dulu sesuai minat dan keahlian Anda. Misalnya, Anda bisa mengembangkan usaha desain website, pembuatan aplikasi mobile, analisis data, atau digital marketing. 

Apapun niche yang dipilih, pastikan Anda memberikan kualitas produk dan layanan yang baik. Mintalah feedback dari klien agar Anda bisa terus meningkatkan kualitas tersebut. Lalu, agar bisnis semakin laku, perluas jangkauan pasar dengan memanfaatkan platform online seperti media sosial atau membuat website sendiri.

Tak kalah penting, Anda juga perlu memikirkan model bisnis yang sesuai. Sebagai contoh, katakanlah Anda membuat aplikasi accounting untuk perusahaan. Nah, untuk model bisnisnya, apakah Anda akan menerapkan sistem langganan per bulan atau menjual aplikasi tersebut sekaligus? Dengan model bisnis yang tepat, Anda bisa mendapat pemasukan yang konsisten.

  • Agrobisnis

Butuh pengetahuan dan penelitian mendalam jika Anda ingin menjadi wiraswasta di bidang agrobisnis, seperti pertanian atau peternakan. Misalnya untuk pertanian, Anda harus memahami teknik bercocok tanam yang tepat. Sedangkan untuk peternakan, Anda perlu mengetahui cara merawat hewan ternak dengan baik.

Lokasi juga menjadi faktor penting dalam usaha agrobisnis. Dengan lokasi yang tepat, tanaman Anda bisa tumbuh subur. Selain itu, lokasi yang tepat juga dapat membantu Anda menyediakan kandang serta area pemeliharaan untuk hewan-hewan ternak. Supaya tanaman atau hewan tersebut tumbuh dengan baik, Anda juga perlu melakukan perawatan secara berkala.

Untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis, Anda bisa menggunakan inovasi teknologi modern. Namun, pastikan bahwa praktik-praktik bisnis Anda tetap ramah lingkungan, misalnya dengan menghindari bahan kimia berlebihan serta menerapkan berbagai solusi organik.

Baca juga: 7 Peluang Bisnis Online yang Belum Banyak Diketahui

  • Bisnis jasa

Menjalankan bisnis wiraswasta tidak harus dengan cara menjual produk. Anda juga bisa menawarkan jasa sesuai keahlian. Bahkan, pilihan jasa untuk ditawarkan pun tidak kalah banyak. Beberapa contohnya adalah bisnis laundry, fotografi, cuci dan servis kendaraan, makeup artist, dan jasa pelayanan keamanan seperti satpam.

Karena tidak memiliki produk dalam bentuk barang, Anda bisa fokus memberikan kualitas layanan yang prima. Dengarkan feedback dari pelanggan untuk terus meningkatkan layanan Anda. Agar bisnis Anda lebih dikenal, lakukan promosi melalui media sosial dan daftarkan bisnis Anda ke Google Business.

Jadi, bidang bisnis mana yang akan Anda jalankan untuk berwiraswasta? Apapun pilihannya, penting untuk diketahui bahwa aktivitas yang Anda lakukan ternyata berbeda dari wirausaha. Seperti apa perbedaannya?

Wiraswasta vs Wirausaha, Apa Bedanya? 

Masih banyak orang menganggap bahwa wiraswasta dan wirausaha merupakan hal yang sama. Padahal, keduanya cukup berbeda jika dilihat dari fokus utama hingga sistem manajemennya. Berikut rincian perbedaan di antara wiraswasta dan wirausaha!

  • Fokus utama

Umumnya, wiraswasta fokus menambah nilai pada suatu produk, dan untuk itu, biasanya mereka akan fokus pada pekerjaan jangka pendek. Contohnya seperti freelancer yang mengerjakan proyek desain grafis atau fotografi selama periode tertentu. 

Hal tersebut berbeda dari wirausaha yang lebih fokus pada keseluruhan bisnis, mulai dari perancangan, penyusunan strategi, analisis target pasar, eksekusi marketing, pengembangan produk, hingga evaluasi. Itulah kenapa aktivitas yang dilakukan juga cenderung bersifat jangka panjang. Tujuannya agar bisnis mereka dapat bertahan lama.

  • Skala usaha

Karena hanya menjalankan proyek selama periode tertentu, wiraswasta biasanya memiliki skala usaha yang tidak terlalu besar. Meski begitu, skala tersebut dapat meningkat apabila proyek yang diterima semakin banyak. Sedangkan, skala bisnis wirausaha biasanya terus meningkat seiring dengan target-target yang berhasil dicapai.

Baca juga: Wirausaha adalah Pilihan Profesi Anda? Kembangkan Karakter Ini

  • Sumber modal

Dalam menjalankan usaha, wiraswasta biasanya menggunakan modal dan aset milik sendiri. Hal yang sama juga sebetulnya dapat dilakukan pada wirausaha. Namun, umumnya wirausaha fokus terlibat pada kegiatan operasional. Hal ini membutuhkan modal cukup banyak sehingga terkadang mereka mengambil pinjaman dari pihak lain, seperti bank atau fintech.

  • Tingkat risiko

Wirausaha memiliki risiko yang cenderung lebih besar daripada wiraswasta. Hal ini tidak terlepas dari aktivitas wirausaha yang memang lebih banyak, apalagi visinya pun bersifat jangka panjang. Artinya, ada lebih banyak hal yang harus dikorbankan oleh seorang wirausahawan jika bisnis mereka tidak mencapai target.

  • Inovasi

Dengan target atau visi jangka pendek, wiraswasta bisa dibilang lebih tradisional daripada wirausaha dalam hal inovasi. Fokus mereka adalah menyelesaikan proyek yang berlangsung selama jangka waktu tertentu. Hal ini berbeda dari wirausaha yang visinya bersifat jangka panjang, sehingga mereka harus terus memutar otak mencari inovasi agar bisnis terus relevan dan mendatangkan pemasukan.

  • Sistem manajemen

Mayoritas wiraswasta bekerja sendirian sehingga manajemen pekerjaan pun relatif lebih mudah. Begitu halnya dengan wirausaha yang kebanyakan memulai bisnis seorang diri. Namun, jika usaha yang dijalankan sukses berkembang, bukan tidak mungkin mereka akan merekrut karyawan baru. 

Saat berhasil mencapai titik tersebut, tentu wiraswasta maupun wirausaha akan membutuhkan sistem manajemen khusus untuk mengatur pemanfaatan sumber daya secara efisien, mulai dari sumber daya manusia (SDM), teknologi, waktu, uang, dan sebagainya.

Apakah kini Anda jadi tertarik untuk menjadi seorang wiraswasta? Apapun bidang usaha yang dipilih, Anda bisa mengembangkannya tanpa batas dengan memanfaatkan teknologi yang pas seperti Moka POS

Sebagai aplikasi kasir online, Moka POS siap membantu kesuksesan wiraswasta Anda, terutama untuk usaha yang baru dirintis. Moka POS menyediakan solusi operasional, administratif, pengembangan bisnis, pengamanan, hingga promosi yang disajikan melalui berbagai fitur.

Bahkan, Anda juga bisa mengakses Moka POS dari mana saja dan kapan saja karena aplikasi ini sudah berbasis cloud. Buktikan sendiri manfaat Moka POS untuk usaha Anda dengan menjadwalkan demo gratis sekarang juga. Klik di sini untuk mendaftar!

Social Media Share :