Apakah Anda sedang mencari ide bisnis yang selalu dibutuhkan orang, tidak lekang oleh zaman, dan memiliki peluang keuntungan yang menjanjikan? Jika iya, saatnya Anda mempertimbangkan untuk membuka usaha grosir sembako.
Sebagai kebutuhan dasar setiap rumah tangga, sembako selalu dicari oleh konsumen. Artinya permintaan terhadap sembako akan selalu ada. Meski begitu, usaha satu ini tetap membutuhkan persiapan matang agar dapat berkembang dan memberi keuntungan optimal. Selain itu, Anda juga perlu memilih supplier yang tepat dan memahami strategi penjualan efektif. Bagaimana caranya? Mari kupas tuntas di sini!
Apa Itu Bisnis Grosir Sembako?
Bisnis grosir sembako adalah jenis usaha yang menjual sembilan jenis bahan pokok dalam jumlah besar (grosir), biasanya kepada pemilik warung, toko kelontong, pengecer, maupun pelaku usaha kecil lainnya.
Menurut Keputusan Menteri Industri dan Perdagangan Nomor 115/MPP/Kep/2/1998, bahan-bahan pokok tersebut meliputi sumber karbohidrat (seperti beras dan jagung), sumber protein (seperti ayam, ikan, dan daging sapi), minyak goreng dan margarin, sayur dan buah, gula pasir, minyak tanah dan gas, garam yodium, telur, dan susu.
Seiring berkembangnya zaman, kini usaha grosir sembako tidak hanya menjual sembilan bahan pokok tersebut. Banyak dari mereka yang juga menjual barang-barang kebutuhan harian lainnya. Contohnya, mi instan, tepung terigu, air mineral, kopi dan teh, sabun dan sampo, hingga deterjen dan sabun cuci piring.
Baca juga: 10 Daftar Barang Toko Kelontong yang Laris Dijual Sehari-hari
Peluang Usaha Grosir Sembako, Seberapa Menguntungkan?
Jualan grosir sembako termasuk salah satu bentuk usaha yang menyimpan potensi keuntungan tinggi. Bahkan, bisnis satu ini cukup tahan banting terhadap beragam kondisi ekonomi. Peluang tersebut tidak terlepas dari sejumlah faktor berikut:
- Permintaan konsisten dan stabil: Sembako merupakan kebutuhan pokok yang selalu dicari konsumen, tanpa mengenal musim atau tren. Setiap rumah tangga maupun pelaku usaha membutuhkan sembako setiap hari, sehingga Anda tak perlu khawatir akan kehilangan pelanggan;
- Perputaran barang cepat: Karena permintaannya cenderung tinggi, produk sembako pun umumnya bisa habis dalam hitungan hari hingga minggu. Situasi ini memungkinkan usaha grosir sembako untuk memiliki cashflow yang sehat, terlebih jika dibarengi dengan pengaturan stok yang efisien;
- Target pasar luas: Anda dapat menjual produk-produk sembako ke berbagai kalangan maupun segmen; mulai dari konsumen akhir, pedagang kaki lima, pemilik warung kelontong, hingga pelaku usaha di bidang kuliner. Semakin banyak pelanggan Anda, akan semakin besar pula peluang keuntungan yang bisa Anda hasilkan.
Tips Memulai Usaha Grosir Sembako
Meskipun bisnis sembako banyak dicari, bukan berarti Anda bisa asal-asalan menjalankannya. Anda tetap perlu melakukan perencanaan matang agar usaha mampu berkembang dan bertahan lama dalam jangka panjang. Untuk mewujudkan hal tersebut, perhatikan beberapa tips penting berikut:
-
Pahami kebutuhan konsumen melalui riset pasar
Hindari asal stok barang karena produk yang laris di suatu daerah belum tentu akan dibutuhkan di tempat lain. Oleh sebab itu, awali persiapan Anda dengan riset pasar untuk memahami kebutuhan konsumen secara spesifik. Melalui riset pasar, Anda dapat mengetahui jenis produk sembako yang paling banyak dibutuhkan, harga pasaran rata-rata di calon lokasi usaha, perilaku belanja konsumen, hingga para pesaing terdekat.
Informasi tersebut bisa Anda dapatkan melalui wawancara ringan dengan warung-warung sekitar, serta mengamati produk sembako dan harganya di pasar tradisional dan toko grosir lain. Di samping itu, Anda juga bisa mengumpulkan data dari survei singkat di media sosial atau komunitas WhatsApp warga sekitar.
-
Buat rencana bisnis
Tanpa rencana matang, bisnis grosir sembako akan sulit berkembang atau bahkan cepat tutup. Untuk menghindari risiko tersebut, buatlah dokumen business plan berisi rincian rencana jangka pendek dan panjang usaha Anda.
Rencana bisnis tidak harus panjang, tapi pastikan realistis agar dapat diaplikasikan. Sebab, dokumen inilah yang akan menjadi panduan Anda dalam mengembangkan usaha sembako ke depannya. Berikut isi utama rencana bisnis pada umumnya:
- Visi dan misi usaha: Apa tujuan jangka panjang usaha Anda?;
- Target yang ingin dicapai, pastikan bersifat spesifik, dapat diukur (measurable), realistis (achievable), relevan, dan memiliki tenggat waktu;
- Daftar produk yang akan dijual, lengkap dengan alasan Anda memilihnya;
- Target pasar: Apakah fokus ke warung, toko kelontong, atau UMKM kuliner?;
- Strategi promosi dan penjualan, baik secara offline maupun online;
- Estimasi modal dan kebutuhan bulanan, seperti sewa tempat, stok barang, listrik, gaji pegawai, dan sebagainya;
- Proyeksi omzet dan keuntungan, biasanya dalam 3–6 bulan pertama.
Baca juga: Business Plan: Pengertian, Manfaat dan Cara Membuat
-
Cukupi modal yang diperlukan
Karena menjual barang-barang kebutuhan pokok dalam jumlah besar, bisnis grosir sembako pun butuh modal awal yang cukup tinggi. Namun, Anda dapat menyesuaikannya dengan kapasitas atau skala usaha saat ini, kemudian meningkatkannya secara bertahap. Berikut estimasi rincian kebutuhan modal utama untuk berjualan sembako grosiran:
- Stok barang awal (5 sak beras, 5 dus minyak goreng, 10 tray telur, dan lainnya): Rp20–50 juta;
- Timbangan digital: Rp500.000 – Rp1 juta;
- Rak besi dan/atau etalase: Rp3–5 juta;
- Gudang mini: Rp1–2 juta;
- Sewa tempat usaha (jika belum punya): Rp5–10 juta;
- Gaji karyawan (jika ada): Rp2–4 juta;
- Estimasi jumlah modal bisnis grosir sembako: Rp24,5–72 juta, bergantung pada skala dan lokasi usaha.
-
Promosikan bisnis di berbagai media
Pada umumnya, usaha sembako grosiran dijalankan secara offline. Meski begitu, promosi online tetap penting dilakukan. Tujuannya agar bisnis Anda semakin dikenal, sehingga berpeluang lebih besar untuk menggaet pelanggan baru.
Anda bisa membuat akun WhatsApp Business, lalu sertakan katalog barang pada profil. Posting stok harian dan harga masing-masing produk pada status WhatsApp, grup WhatsApp warga, atau komunitas UMKM. Selain itu, daftarkan pula usaha Anda pada Google My Business. Jadi, ketika ada orang yang mencari toko sembako grosir terdekat melalui Google, usaha Anda bisa muncul pada hasil pencarian tersebut.
Di samping strategi online, pastikan promosi offline juga tetap berjalan. Bagikan selebaran atau brosur ke tukang sayur, warung, toko kelontong, atau usaha kuliner. Kemudian, untuk membantu mempertahankan pelanggan, Anda bisa mengadakan promo spesial seperti diskon, bundling, atau pemberian hadiah.
-
Tentukan tempat yang strategis
Lokasi dapat menentukan kelancaran bisnis sembako grosiran. Untuk mendukung kelancaran usaha, pilihlah tempat di lokasi strategis yang mudah diakses kendaraan besar. Sebab, belanja grosir biasanya dilakukan dalam volume banyak, sehingga membutuhkan kendaraan besar untuk mengangkutnya.
Di samping itu, pastikan pula tempat tersebut berada dekat dengan pasar atau area pemukiman, sehingga pelanggan bisa berkunjung dengan mudah. Kalau memang tidak memungkinkan untuk memilih tempat yang strategis, Anda bisa mempertimbangkan sistem “jemput bola”. Contohnya dengan menyediakan layanan antar barang ke tempat pelanggan.
-
Rekrut karyawan yang tepat
Seiring meningkatnya skala usaha dan bertambahnya pelanggan, kemungkinan besar Anda akan butuh karyawan agar tidak kewalahan. Untuk itu, rekrutlah 1–2 karyawan yang dapat membantu Anda mengatur stok barang, bongkar muat, melayani pelanggan, mencatat transaksi, dan menjalankan bagian kasir.
Demi kelancaran operasional, pastikan karyawan tersebut jujur dan teliti karena mereka akan menangani stok barang dan uang. Selain itu, utamakan karyawan yang tahan kerja fisik, sebab mereka akan sering mengangkat sembako grosir yang berat. Pilihlah pula karyawan yang mau belajar dan sigap melayani pelanggan. Tak kalah penting, jangan lupa sediakan SOP sederhana supaya semua karyawan bekerja secara sistematis dan terukur.
-
Bangun hubungan bisnis yang baik dengan rekan
Usaha sembako grosiran tidak akan bisa berjalan tanpa kerja sama dengan sejumlah rekan. Salah satu yang utama adalah pelanggan tetap, seperti warung kelontong dan katering. Selain itu, Anda juga perlu kerja sama dengan kurir logistik untuk melayani pengantaran. Karenanya, bangunlah hubungan baik dengan mereka untuk menjaga kepercayaan dan reputasi bisnis.
Rekan lain yang berperan krusial dalam bisnis sembako grosir adalah supplier. Mereka inilah yang menjadi pemasok barang-barang kebutuhan pokok untuk usaha Anda. Supaya pasokan stok barang selalu lancar, sebaiknya jangan hanya bergantung pada satu supplier. Pilihlah supplier terpercaya yang terbuka soal stok dan harga, serta konsisten dalam jadwal pengiriman dan pembayaran.
Baca juga: Supplier Adalah: Cara Kerja dan Perbedaannya dengan Distributor
Tips Mencari Supplier untuk Grosir Sembako
Salah pilih supplier bisa menyebabkan keterlambatan stok, kualitas barang buruk, hingga harga tidak kompetitif. Akibatnya, usaha Anda pun jadi lebih rentan mengalami kerugian. Untuk menghindari hal tersebut, bekerja samalah dengan supplier yang terpercaya, memiliki stok stabil, dan harga bersaing. Berikut sejumlah tips mendapatkan supplier ideal untuk usaha sembako grosir:
-
Minta referensi dari kenalan
Cara paling aman untuk mendapatkan supplier sembako adalah melalui rekomendasi teman, keluarga, atau kenalan sesama pemilik usaha. Karena berasal dari referensi orang yang Anda kenal, supplier tersebut biasanya sudah terbukti terpercaya. Bahkan, terkadang Anda bisa mendapatkan sistem pembayaran yang lebih fleksibel atau harga lebih menguntungkan berkat adanya koneksi atau referensi tersebut.
Saat meminta referensi supplier, jangan lupa tanyakan soal ketepatan pengiriman, durasi kerja sama, hingga respons mereka ketika muncul kendala. Dari sinilah Anda bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan supplier, sehingga nantinya dapat membandingkan kualitas antar-supplier sembako dan memilih yang terbaik.
-
Manfaatkan platform online
Bagaimana jika Anda tidak memiliki koneksi langsung yang bisa merekomendasikan supplier untuk grosir sembako? Tak perlu khawatir, saat ini sudah tersedia banyak supplier sembako grosir di platform online. Pencarian via online ini cocok untuk Anda yang kesulitan menjangkau pasar induk atau berdomisili di kota kecil.
Salah satu platform online untuk mencari supplier sembako adalah marketplace seperti Tokopedia. Opsi lainnya adalah bergabung dengan grup Facebook seperti “Sembako Grosir Jabodetabek” atau “Supplier Sembako Murah”.
Jika Anda mencari supplier melalui platform online, utamakan seller dengan reputasi tinggi dan rating di atas 4.5. Kemudian, bacalah dulu ulasan langsung dari para pembeli sebelumnya sebagai bahan pertimbangan. Pastikan calon supplier jarang sekali atau tidak pernah mendapatkan ulasan negatif. Sebaiknya, mulailah dengan pembelian kecil terlebih dulu untuk menguji kualitas produk sembako yang dijual supplier.
-
Gunakan jasa titip lintas-daerah
Ada beberapa produk sembako yang hanya bisa didapatkan dari daerah-daerah tertentu. Berbagai produk tersebut umumnya mempunyai kualitas premium, seperti telur asin Brebes, beras organik, atau minyak kelapa asli. Jika Anda berencana menjual produk sembako dari daerah lain, gunakan jasa titip atau jaringan distribusi langsung dari daerah yang bersangkutan.
Anda bisa mencari produk secara langsung dari petani atau produsen di daerah tertentu. Kemudian, gunakan jasa titip atau ekspedisi untuk pengiriman. Karena membeli langsung dari produsen, biasanya Anda bisa mendapat harga lebih murah. Di sisi lain, nantinya Anda juga akan menerima produk sembako unik yang jarang dijual di toko lain. Hal ini bisa menjadi nilai tambah usaha Anda.
-
Temukan supplier di pasar induk
Pasar induk adalah tempat para pedagang besar mengambil stok barang dalam jumlah banyak, termasuk sembako. Di pasar inilah Anda bisa menemukan supplier tangan pertama, yang biasanya menjadi distributor utama bagi pada pedagang besar tersebut. Beberapa pasar induk sembako yang terdapat di Indonesia adalah Pasar Induk Beras Cipinang (Jakarta), Pasar Johar (Semarang), dan Pasar Caringin (Bandung).
Melalui tatap muka dengan supplier di pasar induk, Anda bisa negosiasi langsung sekaligus membangun hubungan jangka panjang. Tak hanya itu, harga grosir sembako juga biasanya cenderung lebih murah karena Anda membelinya langsung dari sumber atau distributor utama.
-
Bandingkan harga yang ditawarkan
Tak perlu tergesa-gesa memilih supplier, baik secara langsung maupun online. Sebaiknya, bandingkan dulu minimal 3–5 supplier untuk melihat ketentuan minimum jumlah pembelian, harga per produk, ada atau tidaknya diskon pembelian volume besar, hingga kecepatan pengiriman dan ongkos kirim.
Selain itu, jangan lupa pula cari tahu sistem retur apabila terjadi kerusakan barang. Pastikan supplier menerapkan kebijakan retur yang simpel agar Anda tidak rugi. Dengan melakukan perbandingan lengkap, Anda pun bisa memilih supplier secara lebih bijak.
-
Cek track record supplier
Sebagai pelaku usaha sembako grosir, wajar jika Anda memilih supplier yang menawarkan harga murah. Namun, hal ini dapat menjadi jembakan jika supplier tersebut sering salah kirim barang, telat kirim, atau tidak responsif saat ada keluhan.
Untuk menghindari masalah tersebut, cek track record supplier sebelum Anda menjatuhkan pilihan. Lihat sudah berapa lama supplier beroperasi, dan tanyakan langsung reputasi supplier ke pelanggan lama. Bagi yang mencari supplier secara online, lihatlah ulasan profil mereka di marketplace maupun grup Facebook.
Sebaiknya, ujilah dengan pembelian kecil dulu untuk mengecek akurasi, kecepatan, dan kualitas layanan supplier. Idealnya, supplier terpercaya akan menyediakan nota pembelian yang detail dan rapi, memberi konfirmasi tanpa diminta sebelum mengirim barang, dan sigap membantu jika ada komplain seperti barang rusak atau retur.
Memiliki permintaan yang cenderung stabil dan konsisten, memulai usaha grosir sembako memang sangat menjanjikan. Meski begitu, Anda tetap perlu persiapan matang agar bisnis dapat berkembang maksimal. Mulai dari riset pasar hingga pemilihan supplier, semuanya berperan penting dalam keberhasilan usaha Anda.
Tak kalah penting, pastikan usaha Anda memiliki pengelolaan keuangan yang baik. Jangan sampai usaha sembako grosir jadi berantakan karena minimnya pencatatan keuangan, stok tidak terpantau, atau tidak adanya data laba-rugi yang jelas. Di sinilah sistem point of sales (POS) dari Moka dapat menjadi solusi.
Moka POS mampu mencatat seluruh transaksi secara otomatis, sehingga Anda tidak perlu merekap manual. Data transaksi tersebut dapat disajikan dalam bentuk laporan penjualan harian, mingguan, hingga bulanan. Tak hanya itu, Moka POS juga dilengkapi fitur Manajemen Stok untuk memantau keluar-masuknya ribuan item sembako secara real-time.
Dengan data lengkap dan aktual dari Moka POS, Anda pun bisa membuat keputusan bisnis yang lebih tepat. Bahkan, masih ada sederet fitur lain dari Moka POS yang dapat membantu mengembangkan bisnis grosir sembako Anda. Buktikan sendiri dengan menjadwalkan demo gratis Moka POS sekarang juga!