Coba posisikan diri Anda sebagai pelanggan. Terkadang, Anda merasa malas memasak sendiri dan ingin mencoba kuliner yang lebih unik, betul? Atau mungkin saat pulang kerja, Anda mampir ke warung kaki lima di pinggir jalan karena tergoda oleh aroma gurihnya. Itulah daya tarik dari street food! Bukan cuma soal rasa, makanan pinggir jalan juga menawarkan pengalaman kuliner yang menarik.
Tidak mengejutkan jika menurut Rakuten Insight Center, 79% penduduk Indonesia lebih suka jajan di warung kaki lima. Hal ini membuktikan bahwa street food memiliki banyak peminat, membuatnya jadi salah satu peluang bisnis yang menguntungkan. Bahkan, bisnis satu ini bisa semakin lukratif jika Anda memperhatikan tren yang populer—seperti dalam panduan berikut!
Tren Street Food Populer Saat Ini
Tren bisnis kuliner terus berkembang seiring berjalannya waktu, dan hal ini juga dialami oleh sektor street food. Perkembangan tren inilah yang menjadi salah satu alasan di balik dinamika bisnis street food yang fleksibel, fun, dan memiliki pasar luas. Ini dia sejumlah tren makanan kaki lima yang belakangan sedang naik daun:
-
Gourmet street food
Tren satu ini menawarkan pengalaman kuliner gourmet dengan konsep kaki lima. Aneka menunya dimasak menggunakan bahan baku premium, teknik masak ala restoran, hingga penyajian menarik. Contohnya seperti nasi goreng seafood yang disajikan di hotplate dengan telur onsen, atau burger wagyu dengan brioche bun dan saus truffle. Kemudian, hidangan tersebut tetap dijual dalam format street food.
Melalui konsep tersebut, pelanggan bisa menikmati pengalaman makan unik tanpa harus mengunjungi restoran mahal. Di samping itu, hidangan gourmet biasanya memiliki tampilan yang estetis, sehingga dapat mendorong pelanggan untuk memotretnya dan mengunggahnya ke media sosial. Alhasil, bisnis Anda pun punya peluang tinggi untuk viral.
-
Street food dengan manfaat kesehatan
Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat, begitu juga kebutuhan mereka terhadap makanan sehat namun tetap lezat. Anda bisa memenuhi kebutuhan tersebut dengan menjual makanan kaki lima yang rendah lemak, rendah gula, berbasis nabati (plant-based), atau tinggi protein.
Beberapa contoh menu yang bisa Anda jual adalah nasi merah dengan lauk non-gorengan, lumpia isi sayur dan dada ayam kukus, atau smoothie bowl dengan topping buah tropis lokal dan granola. Berbagai menu ini dapat memenuhi selera konsumen yang ingin jajan sambil tetap memperhatikan asupan gizi.
-
Fusion dessert
Fusion dessert merupakan tren pencuci mulut yang memadukan unsur cita rasa lokal dan internasional. Contohnya seperti es krim rasa ketan hitam, mochi isi gula merah kelapa khas klepon, atau martabak mini rasa tiramisu.
Inovasi ini menghasilkan rasa dan tampilan hidangan yang menarik, cocok untuk menyasar pasar anak mudah yang umumnya menyukai hal-hal baru. Di samping itu, makanan unik seperti fusion dessert juga biasanya lebih mudah viral, sehingga dapat menciptakan efek fear of missing out (FOMO) yang mendorong konsumen urban untuk mencoba.
Baca juga: 7 Ide Konten agar Bisnis Viral di TikTok
-
Kuliner fermentasi lokal
Kuliner satu ini fokus menjual makanan tradisional hasil fermentasi, misalnya seperti tape, tempe, dan peuyeum, yang kemudian disajikan dalam konsep street food. Salah satu contoh populernya adalah tape goreng crispy yang dihidangkan dengan cokelat dan keju. Ada pula burger tempe dengan roti gandum, cocok untuk dijadikan menu vegan.
Trek kuliner fermentasi lokal tidak hanya unik. Selain itu, menu ini juga sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan manfaat probiotik dan prebiotik terhadap pencernaan. Di sisi lain, konsumen masa kini juga semakin mengapresiasi makanan sehat berbasis bahan lokal, sehingga dapat meningkatkan peluang penjualan.
Contoh Ide Bisnis Street Food Kreatif
Keragaman tren street food telah menciptakan ruang luas untuk mengeksplor aneka menu kreatif. Bagi Anda yang tertarik berjualan makanan kaki lima, berikut beberapa menu kreatif dan lezat yang layak untuk dijual:
-
Churros
Churros merupakan camilan berbahan dasar adonan tepung terigu, yang digoreng dalam bentuk stik panjang hingga bertekstur renyah. Namun, bagian dalamnya tetap lembut dan biasanya diisi dengan saus cokelat. Agar lebih menarik, Anda juga bisa menjual churros dengan isian rasa lain seperti matcha, tiramisu, atau stroberi. Untuk versi premium, sediakan pula menu churros dengan topping es krim aneka rasa.
-
Shawarma
Berasal dari Timur Tengah, makanan satu ini terbuat dari daging panggang yang disajikan dengan sayuran dan saus dalam wrap, roti pita, atau tortilla. Jenis daging yang digunakan biasanya sapi, kambing, atau daging. Bentuknya mirip seperti kebab, sehingga bisa dinikmati sambil dibawa atau berjalan—cocok untuk konsumen yang mencari menu street food praktis.
-
Kimbap rendang
Sebetulnya, kimbap adalah kuliner khas Korea berupa campuran nasi, sayuran, dan lauk yang digulung dan dibungkus rumput laut (nori). Namun, Anda bisa mengganti isian tersebut dengan rendang untuk memberikan sentuhan lokal. Sajikan dalam kemasan lunch box kekinian agar menarik perhatian. Menu fusion seperti ini dapat mengundang minat pasar lokal sekaligus penggemar makanan Korea.
-
Taco nabati
Kuliner asal Meksiko ini hadir dalam bentuk tortilla kecil yang diisi campuran daging, sayur, dan saus. Namun, untuk menyasar konsumen vegetarian, sediakan pula taco nabati dengan isian plant-based. Contohnya seperti taco isi tumis jamur, tempe BBQ, hingga sambal ijo atau saus kacang ala gado-gado untuk sentuhan lokal.
-
Siomay kekinian
Baru-baru ini, siomay masuk daftar 3 besar Best Street Food of the World versi TasteAtlas, media kuliner online terkemuka. Manfaatkan momentum ini untuk menjual siomay versi kekinian dari segi tampilan, rasa, hingga kemasan. Misalnya, Anda bisa membuat siomay bakar dengan saus mentai atau siomay isi smoked beef dan keju. Opsi lain yang tak kalah inovatif adalah menyajikan siomay dengan aneka sambal seperti gochujang, saus Bangkok, hingga sambal matah.
Tips Memulai Usaha Street Food
Bisnis street food memang menyimpan daya tarik tersendiri. Meski begitu, tidak dapat dimungkiri bahwa bisnis kuliner merupakan industri yang kompetitif. Lantas, bagaimana caranya agar usaha makanan kaki lima milik Anda tetap unggul? Perhatikan sejumlah tips berikut:
-
Tentukan konsep yang akan dijual
Bisnis apa pun membutuhkan pondasi yang kuat. Untuk membangun pondasi tersebut, Anda perlu menentukan konsep terlebih dulu. Konsep inilah yang akan membedakan usaha Anda dari para kompetitor. Pada bisnis kuliner, konsep umumnya meliputi jenis makanan, gaya penyajian, pengalaman yang ingin Anda berikan, hingga branding.
Sebaiknya, pilihlah konsep street food yang sesuai minat Anda supaya lebih mudah dikembangkan. Misalnya jika Anda merupakan vegetarian, Anda bisa menjual hidangan plant-based. Namun, berikan sentuhan khas yang dapat membuat makanan Anda unggul dan mudah diingat.
-
Lakukan riset pasar
Memahami tren kuliner memang penting untuk membantu Anda menghadirkan menu-menu yang relevan dengan selera konsumen. Meski begitu, bukan berarti Anda bisa asal jualan hanya karena mengikuti tren. Bagaimanapun juga, Anda tetap perlu riset pasar untuk mengenali target pasar Anda, selera mereka, harga makanan yang biasa mereka beli, hingga siapa kompetitor Anda dan bagaimana mereka menjual makanan kaki lima.
Riset pasar bisa dilakukan dalam banyak cara, salah satunya adalah survei langsung atau wawancara ringan kepada calon pelanggan di lokasi. Lalu, amati pula jenis makanan yang laku di lokasi pilihan Anda tersebut. Cara lainnya adalah menggunakan polling di Instagram Stories untuk menguji ide awal menu.
-
Siapkan modal dan peralatan
Berdasarkan penentuan konsep dan hasil riset pasar, tulislah daftar kebutuhan bisnis street food Anda. Hal ini mencakup bahan baku awal, peralatan memasak, kemasan, hingga keperluan branding (seperti desain logo dan cetak spanduk). Jangan lupakan pula biaya operasional awal untuk sewa tempat, listrik, gas, air, dan gaji pegawai.
Saat menulis daftar kebutuhan tersebut, sertakan pula estimasi harganya. Anda bisa melakukan survei di beberapa marketplace atau toko-toko sekitar. Dengan begini, Anda bisa tahu jumlah modal yang harus disiapkan, sehingga mencegah kekurangan biaya di tengah jalan.
Baca juga: 7 Perlengkapan Bisnis Food Truck yang Wajib Anda Siapkan
-
Pilih tempat yang strategis dan berizin
Idealnya, usaha makanan kaki lima akan lebih mudah dikenali jika berada di tempat-tempat ramai. Contohnya seperti area perkantoran, kampus, di pinggir jalanan besar, atau event kuliner. Namun, lokasi yang ramai belum tentu cocok apabila aksesnya sulit atau regulasinya begitu ketat.
Oleh sebab itu, ketika menemukan tempat strategis untuk berjualan, jangan lupa cari tahu peraturan terkait perizinan atau legalitasnya. Anda bisa menanyakan hal tersebut kepada RT/RW setempat, pihak kelurahan, atau pengelola gedung.
Lalu, jika Anda berjualan di pinggir jalan, pastikan lokasi tersebut bukan merupakan jalur yang dilarang oleh Satpol PP. Dengan mematuhi regulasi yang berlaku, usaha kuliner Anda bisa berjalan lancar. Di sisi lain, pelanggan juga umumnya lebih percaya dan yakin untuk membeli produk dari bisnis yang patuh terhadap hukum.
-
Ciptakan menu yang unik dan mudah diolah
Dengan banyaknya pedagang street food, Anda dituntut untuk menciptakan menu unik agar dilirik oleh pelanggan. Namun, pastikan menu tersebut tetap mudah diolah supaya pelanggan tidak harus menunggu lama setelah memesan. Rancanglah menu yang dapat dibuat dalam waktu 5–10 menit dengan bahan-bahan yang mudah diperoleh.
Jika memungkinkan, buatlah menu yang tidak mudah basi dan bisa disiapkan sebagian sebelum jualan, misalnya seperti siomay bakar mentai. Sebelum jualan, Anda dapat membuat siomay dalam jumlah banyak, lalu menyimpannya dalam freezer. Jadi, ketika ada pembeli, Anda bisa langsung mengukusnya, lalu membakarnya dengan saus mentai. Pelanggan pun dapat menikmati masakan Anda dalam waktu cepat.
-
Pertimbangkan cara penyajian makanan
Penting untuk diingat bahwa pelanggan zaman sekarang menyukai makanan yang memiliki visual menarik. Maka dari itu, jangan lupakan cara penyajian makanan di samping cita rasanya. Contohnya jika Anda berjualan nasi goreng seafood, tambahkan sayuran seperti selada dan wortel agar terlihat lebih berwarna dan menggugah selera.
Tak kalah penting, siapkan pula kemasan untuk melayani pesanan dari aplikasi pesan-antar online atau pelanggan yang membeli take away. Pastikan kemasan tersebut berkualitas food-grade agar aman. Lalu, tempelkan stiker logo bisnis Anda pada kemasan untuk memperkuat branding. Jadi, ketika pelanggan memotret makanan Anda, identitas bisnis Anda akan terlihat.
-
Rekrut karyawan yang tepat
Seiring berkembangnya usaha street food yang Anda jalankan, kemungkinan besar Anda akan butuh bantuan karyawan agar tidak kewalahan. Saat melakukan hal tersebut, rekrutlah karyawan yang jujur, cekatan, ramah kepada pelanggan, mau belajar standard operating procedures (SOP), serta mampu bekerja di bawah tekanan saat ramai pembeli.
Setelah menemukan karyawan yang tepat, berikan mereka pelatihan dengan melakukan simulasi antrean dan penyajian cepat. Di samping itu, tetapkan pula jam kerja dan shift yang jelas supaya karyawan tidak kelelahan. Jangan lupa berikan insentif kecil, misalnya bonus target penjualan, untuk menjaga motivasi kerja mereka.
-
Promosikan bisnis dengan word of mouth dan media sosial
Selezat apa pun makanan yang Anda jual, hal tersebut akan percuma jika tidak ada orang yang membelinya. Maka dari itu, perkenalkan usaha kuliner Anda dengan aktif promosi melalui media sosial seperti TikTok dan Instagram. Berikan promo saat pembukaan, misalnya diskon khusus hari pertama atau buy 1 get 1.
Lalu, ajak pembeli posting foto makanan Anda ke Instagram Stories dan tag akun bisnis Anda. Sebagai gantinya, berikan mereka potongan harga yang bisa dipakai untuk kunjungan berikutnya. Dengan begini, mereka memiliki motivasi untuk kembali membeli makanan Anda. Optimalkan hal tersebut dengan mendorong pelanggan yang puas untuk merekomendasikan usaha Anda kepada keluarga dan teman-teman mereka.
Baca juga: 7 Strategi Pemasaran Online yang Belum Banyak Diketahui
-
Kelola keuangan dengan baik
Usaha kuliner yang ramai belum tentu menghasilkan keuntungan. Hal tersebut hanya bisa diketahui jika Anda memiliki catatan keuangan yang baik. Karenanya, pastikan seluruh transaksi tercatat rapi, dan stok terkontrol, sehingga Anda dapat menghitung laba kotor dan bersih. Proses ini akan lebih mudah jika Anda menggunakan teknologi point of sales (POS) seperti Moka.
Moka POS adalah aplikasi kasir online yang dapat menerima berbagai metode pembayaran digital, seperti e-Wallet dan QRIS. Berdasarkan seluruh transaksi yang tercatat, Moka POS mampu membuat laporan penjualan harian dan mingguan secara otomatis, sehingga menghemat waktu dan tenaga Anda. Bahkan, platform Moka POS juga terintegrasi dengan fitur Manajemen Stok, yang memungkinkan Anda untuk memantau keluar-masuknya stok barang secara real-time.
Tidak berhenti sampai situ, masih ada sederet fitur lain yang dapat menunjang operasional usaha kuliner Anda; mulai dari Manajemen Meja, Split Bill, Perhitungan Pajak, Manajemen Cabang, hingga Survei Pelanggan. Menariknya lagi, berbagai data tersebut bisa Anda akses melalui dashboard Moka POS yang intuitif dan user-friendly.
Menjalankan usaha street food lebih dari sekadar menjual makanan kaki lima, tapi juga menyangkut kreativitas dan kecepatan layanan. Tak kalah penting, Anda juga perlu mengelola keuangan secara rapi dan efisien agar usaha bisa terus bertahan dan berkembang. Maka dari itu, manfaatkan inovasi teknologi seperti Moka POS yang fitur-fiturnya dirancang khusus untuk mempermudah proses operasional dan penjualan.
Mulai dari menerima pembayaran tunai dan non-tunai, membuat laporan transaksi secara otomatis, hingga memantau stok, semua bisa Anda lakukan melalui satu platform saja. Ingin tahu lebih lanjut bagaimana Moka POS bisa meningkatkan efisiensi usaha street food Anda? Segera jadwalkan demo gratis atau kunjungi website Moka POS untuk informasi lebih lanjut!