Konon, ada pepatah yang mengatakan, “Jangan menilai buku dari sampulnya.” Namun, di berbagai sektor usaha termasuk F&B, justru pelanggan akan tetap melakukannya. Sebab, tak hanya rasa, penampilan makanan juga berperan penting dalam menentukan pengalaman kuliner pelanggan Anda. Maka dari itu, Anda perlu serius memperhatikan plating makanan.
Memangnya, apa itu plating di dunia bisnis F&B? Lalu, bagaimana cara menerapkannya dengan tepat agar bisa berdampak optimal pada bisnis? Anda bisa menemukan jawaban selengkapnya melalui ulasan berikut!
Apa Itu Plating Makanan?
Plating makanan adalah seni dan teknik menyusun makanan di atas piring agar menarik secara visual. Tujuannya bukan hanya membuat makanan terlihat cantik, tapi juga untuk meningkatkan selera makan pelanggan. Dengan begitu, pelanggan pun bisa merasakan pengalaman bersantap yang menyenangkan dan memuaskan.
Sayangnya, masih banyak pelaku usaha yang beranggapan bahwa plating hanya perlu dilakukan oleh restoran bintang lima. Padahal, bisnis kafe hingga usaha kuliner rumahan pun tetap butuh plating yang menarik untuk menambah nilai makanan yang disajikan.
Apalagi, sejak beberapa tahun belakangan ini tren food photography berkembang cukup pesat. Para pelanggan, terutama dari kalangan anak muda, punya kebiasaan memotret foto makanan yang mereka pesan sebelum menyantapnya.
Banyak dari mereka yang kemudian mengunggah hasil foto tersebut ke media sosial seperti Instagram dan TikTok. Jika makanan yang Anda jual memiliki plating menarik, foto dari pelanggan pun bisa menjadi ajang promosi yang organik. Meski begitu, plating bukan cuma tentang membuat makanan terlihat cantik. Praktik satu ini juga menyimpan sederet manfaat lain bagi keberlangsungan bisnis kuliner.
Baca juga: Mau Mulai Bisnis F&B? Simak Caranya Di Sini!
Pentingnya Plating Makanan
Dalam bisnis F&B, penampilan makanan sama pentingnya dengan kualitas rasa yang Anda berikan. Jadi, selain menjaga kualitas rasa makanan, perhatikan pula penyusunan makanan di atas piring. Plating yang tepat dapat memberikan Anda sejumlah manfaat berikut:
-
Meningkatkan kepercayaan konsumen
Penampilan makanan sering kali menjadi indikator awal yang digunakan pelanggan untuk menilai kualitas sajian kuliner. Saat makanan tersebut disajikan dengan tampilan yang rapi, bersih, dan menggugah selera, pelanggan pun akan menilai bahwa bisnis Anda peduli terhadap detail. Hal ini dapat membangun kepercayaan pada pelanggan bahwa makanan yang Anda sajikan tidak hanya enak, tapi juga higienis, aman, dan tentunya dibuat sepenuh hari.
Kepercayaan pelanggan merupakan hal yang penting dalam bisnis, termasuk dalam sektor F&B. Apalagi di era digital saat ini, pelanggan sering membagikan pengalaman kuliner mereka melalui media sosial atau online review. Makanan dengan plating menarik dapat membantu menciptakan respons positif yang memperkuat reputasi bisnis Anda.
-
Membedakan bisnis dari kompetitor
Kualitas rasa makanan memang penting dalam sektor bisnis kuliner. Meski begitu, hal tersebut belum cukup untuk menarik pelanggan, terutama di tengah ketatnya persaingan bisnis F&B. Untuk membuat bisnis Anda lebih menonjol dari para kompetitor, terapkan plating makanan yang dapat berfungsi sebagai pembeda visual.
Misalnya, dua restoran sama-sama menjual menu salted egg. Namun, restoran A menyajikannya dengan piring unik, tata letak artistik, dan garnish yang segar. Pelanggan pun akan cenderung lebih terkesan dengan visual makanan dari restoran A. Jika terus dilakukan secara konsisten, plating tersebut bisa menjadi bagian dari branding bisnis Anda. Hal ini dapat membuat pelanggan lebih mudah mengenal dan mengingat brand kuliner Anda.
Baca juga: Pengertian Branding, Strategi dan Contohnya
-
Menciptakan pengalaman bersantap yang positif
Tidak hanya untuk mengisi perut, menyantap makanan juga dapat menciptakan momen dan kenangan. Plating menarik dapat membangun mood yang lebih positif sejak awal. Coba posisikan diri Anda sebagai pelanggan; ketika Anda disuguhi makanan dengan tampilan yang cantik dan menggugah selera, tentunya Anda akan merasa lebih dihargai—tak peduli apakah Anda sedang makan di kafe, restoran mewah, atau kedai sederhana.
Hal itu juga yang akan dirasakan pelanggan Anda. Nantinya, pengalaman bersantap yang positif tersebut dapat mendorong pelanggan untuk kembali lagi ke tempat usaha Anda. Bahkan, besar kemungkinan mereka juga akan merekomendasikan bisnis Anda kepada orang lain.
-
Mendorong nilai jual makanan
Tingkatkan nilai jual hidangan Anda dengan plating yang efektif. Bahkan, makanan dengan bahan relatif sederhana pun dapat terlihat lebih eksklusif dan layak dijual dengan harga lebih tinggi jika dihidangkan dengan plating makanan yang baik.
Misalnya, mi goreng yang disajikan di atas piring biasa mungkin dijual seharga Rp25.000. Namun, dengan plating menarik, dilengkapi garnish, serta menggunakan piring yang estetik, nilai jual nasi goreng tersebut bisa meningkat jadi Rp35.000 atau bahkan lebih. Dengan kata lain, plating dapat membantu Anda menghasilkan nilai penjualan yang lebih besar.
-
Mendorong kreativitas juru masak
Melalui plating, juru masak atau tim dapur jadi memiliki ruang untuk mengeksplorasi kreativitas mereka. Jadi, mereka tidak hanya fokus pada kualitas rasa makanan, tapi juga terdorong untuk berinovasi dalam presentasi hidangan.
Dengan dukungan kreatif seperti ini, juru masak dan tim dapur pun mampu bekerja secara lebih dinamis. Mereka akan lebih cepat berkembang, terutama dalam segi keterampilan dan kepekaan estetika plating hidangan. Pada akhirnya, hal tersebut dapat turut meningkatkan kualitas hidangan dan bisnis Anda secara keseluruhan.
Tips Plating Makanan yang Baik
Plating tidak hanya penting untuk penampilan makanan, tapi juga pengalaman kuliner pelanggan secara keseluruhan. Kabar baiknya, plating makanan merupakan hal yang bisa dipelajari. Anda dapat memulainya dengan menerapkan berbagai tips berikut:
-
Pilih piring dan alat makan yang tepat
Anggaplah piring sebagai “kanvas” untuk plating hidangan. Bentuk, warna, ukuran, bahkan hingga material piring dapat memengaruhi cara pelanggan mempersepsikan makanan yang disajikan. Oleh sebab itu, pastikan ukuran piring seimbang dengan porsi makanan. Piring yang terlalu besar bisa memberi kesan kosong, sedangkan ukuran terlalu kecil dapat membuat makanan terlihat penuh.
Kemudian, sesuaikan warna piring dengan warna dominan makanan. Pada umumnya, piring putih cocok untuk menghidangkan semua jenis makanan. Sementara itu, piring bernuansa gelap dapat menciptakan tampilan kontras yang cantik pada makanan berwarna cerah.
Tak kalah penting, sesuaikan piring dan alat makan lain dengan konsep dan tema tempat makan Anda. Misalnya jika Anda memiliki restoran bergaya rustic, alat makan keramik atau kayu merupakan pilihan yang cocok. Namun, apabila Anda mengelola kafe modern, alat makan bergaya minimalis atau geometris akan terlihat lebih sesuai.
-
Gunakan plating tools berkualitas baik di dapur
Lengkapi dapur Anda dengan plating tools berkualitas baik agar hasil sajian makanan selalu konsisten. Berikut beberapa peralatan dasar yang sebaiknya Anda miliki untuk menunjang efisiensi dan kebersihan plating makanan:
- Ring mold: untuk membentuk nasi, lauk, atau salad agar terlihat presisi dan simetris;
- Pinset plating: untuk menempatkan garnish kecil atau micro herbs tanpa merusak susunan plating;
- Spatula kecil dan kuas makanan: untuk membersihkan saus atau mengatur komponen kecil pada piring;
- Squeeze bottle: untuk menyajikan dressing atau saus dalam pola-pola khusus, seperti garing lengkung atau titik-titik;
- Sendok plating (sauce spoon): berbentuk melengkung untuk memudahkan Anda mengoles saus secara estetik;
-
Perhatikan kontras warna dan tekstur makanan
Kombinasi permainan warna dan tekstur makanan merupakan kunci penting di balik visual plating yang menarik. Untuk menampilkan permainan warna yang menarik, ciptakan kontras dengan memanfaatkan warna alami dari bahan makanan. Contohnya, Anda bisa memadukan warna putih (nasi), cokelat (ayam panggang), hijau (daun kemangi), dan merah (saus sambal).
Sedangkan untuk tekstur makanan, hindari menyajikan makanan yang semuanya garing atau lembek. Kombinasi berbagai tekstur dalam satu sajian dapat menciptakan pengalaman sensorik yang lebih kaya. Misalnya, Anda bisa memberikan tekstur garing dari keripik, tekstur padat dari protein, dan tekstur lembut dari saus atau puree. Kontras tekstur dan warna makanan yang seimbang dapat menggugah selera makan pelanggan.
-
Terapkan prinsip jumlah ganjil di piring
Dalam dunia plating makanan, ternyata angka ganjil terlihat lebih menggoda daripada angka genap. Teknik ini biasa disebut juga dengan “odd numbers rule”. Sebagai contoh, tiga potong udang goreng akan terlihat lebih menarik daripada dua atau empat karena dapat memberikan kesan asimetris yang natural.
Dengan jumlah ganjil pula, Anda bisa lebih mudah menentukan satu titik fokus pada piring. Biasanya berupa komponen paling utama atau menarik dalam menu, misalnya daging atau nasi. Kemudian, letakkan komponen tersebut pada posisi strategis di atas piring supaya bisa langsung menarik perhatian pelanggan.
Baca juga: 7 Contoh Desain Menu Makanan Simple dan Gampang
-
Ciptakan ilusi perbedaan ketinggian dengan layering
Satu menu makanan umumnya terdiri dari beberapa komponen. Sajikan komponen-komponen tersebut dengan cara layering ke atas. Tujuannya untuk menciptakan dimensi pada makanan, sehingga akan terlihat lebih besar tanpa harus menambah porsinya. Cara ini bisa diaplikasikan pada menu makanan apa pun, baik appetizer, main dish, hingga dessert.
Misalnya untuk menyajikan salad, Anda bisa menata sayuran berdaun—seperti selada dan cilantro—di bagian paling bawah. Kemudian, letakkan potongan tipis timun dan tomat di atasnya. Terus lanjutkan dengan komponen salad lain sesuai resep Anda, entah itu kentang, wortel, hingga potongan daging ayam. Dengan cara ini, salad Anda pun akan terlihat lebih “penuh” dan menarik.
Sedangkan untuk hidangan dessert, sebaiknya hindari menyajikan dua komponen secara berdampingan pada piring. Sebagai contoh, Anda bisa meletakkan 1–2 scoop es krim di atas soft cookies atau brownies untuk menciptakan volume visual yang tampak lebih menggoda.
-
Pastikan porsi makanan tetap seimbang
Jangan lupa perhatikan porsi makanan saat menyusun plating. Pastikan porsinya selalu seimbang untuk menunjang kenyamanan pelanggan dan kemudahan penyajian. Porsi yang terlalu sedikit akan membuat piring terlihat kosong dan membuat pelanggan kecewa. Sementara itu, porsi yang terlalu penuh akan berisiko merusak plating saat waiter membawanya ke meja pelanggan.
Tentukan porsi yang ideal dan pastikan peletakan makanan tidak menumpuk terlalu berat ke satu sisi. Dengan begini, piring bisa tetap stabil sehingga lebih mudah dibawa oleh waiter tanpa khawatir tumpah atau plating berantakan. Tentunya, porsi makanan yang seimbang juga dapat menunjukkan kontrol dapur yang baik tanpa menurunkan kualitas visual.
-
Urutkan jenis makanan mengikuti posisi jam
Jika masih bingung harus menata plating makanan seperti apa, Anda bisa mempertimbangkan metode clock-face. Metode ini mengharuskan Anda untuk menata makanan secara urut dengan mengikuti posisi jam. Anda bisa meletakkan komponen utama di bagian tengah, lalu menyusun berbagai komponen pendampingnya sesuai posisi jam.
Misalnya, suatu menu memiliki komponen karbohidrat sebagai fokus utama, seperti nasi, pasta, atau kentang. Letakkan karbohidrat tersebut di bagian tengah piring atau di posisi antara jam 9 dan 12. Lalu, untuk proteinnya (seperti ikan, ayam, atau daging), letakkan di posisi antara jam 2 dan 10. Jika ada sayuran atau komponen pelengkap lain, Anda bisa menyusunnya di posisi antara jam 4 dan jam 8.
Susunan seperti ini dapat membuat hidangan di poring terlihat seimbang dan enak dilihat dari berbagai sudut. Tak hanya itu, teknik clock-face juga dapat memudahkan waiter saat harus menjelaskan isi piring. Di sisi lain, pelanggan pun jadi lebih mudah menikmati tiap komponen makanan di atas piring.
-
Mulai dengan hiasan sederhana terlebih dahulu
Memang betul bahwa kombinasi berbagai komponen makanan dapat menciptakan plating yang menarik. Meski begitu, bukan berarti Anda harus memaksakan plating yang rumit atau menggunakan banyak hiasan sekaligus.
Sebaiknya, gunakan elemen garnish yang sederhana terlebih dulu, tapi tetap efektif dalam memberikan tampilan visual estetik. Anda bisa memanfaatkan daun parsley, seledri kecil, tomat ceri, irisan cabai, atau biji wijen. Lalu, untuk menyajikan saus secara lebih menarik, teteskan secukupnya di atas piring dan gores ringan dengan sendok.
Seiring meningkatnya pengalaman, Anda bisa mengeksplor teknik plating yang lebih modern. Misalnya seperti plating vertikal atau plating tematik. Ada pula plating dengan teknik negative space yang sengaja membiarkan sebagian sisi piring terlihat kosong.
-
Pastikan semua hiasan di piring bisa dimakan
Penggunaan garnish memang bertujuan untuk mempercantik makanan Anda. Namun, hindari meletakkan elemen non-edible—seperti bunga atau daun palsu—yang hanya berfungsi sebagai dekorasi tanpa bisa dikonsumsi. Hal ini penting untuk menghindari kebingungan pelanggan sekaligus menjaga keamanan makanan.
Oleh sebab itu, pastikan Anda hanya menggunakan garnish yang bisa dikonsumsi. Contohnya seperti buah atau sayur kecil, microgreens, atau edible flower seperti bunga telang. Penggunaan garnish yang edible menunjukkan bahwa plating makanan Anda benar-benar menyatu dengan cita rasa, bukan cuma sekadar hiasan.
Supaya hasil plating makanan Anda terlihat lebih bagus, rutinlah memperhatikan kualitas dan bahan makanan. Kelola stok bahan baku Anda dengan menggunakan teknologi seperti Manajemen Stok dari Moka.
Melalui platform Manajemen Stok, Anda dapat mencatat data bahan-bahan mentah di outlet secara digital. Tak hanya itu, aktivitas monitor penjualan juga akan lebih mudah dilakukan berkat adanya fitur Modifier Stock. Fitur ini mengintegrasikan stock modifier dengan bahan-bahan baku. Jadi, tiap kali Anda menggunakan bahan baku sesuai modifier yang tercatat, sistem Manajemen Stok akan langsung memperbarui data secara real-time.
Masih ada sederet fitur lain dari Manajemen Stok yang dapat mempermudah Anda dalam mengelola stok barang maupun bahan baku. Contohnya seperti Stock Alert, Purchase Order, dan Transfer Stok Antar-cabang. Cobalah fitur-fitur tersebut dengan menjadwalkan demo gratis bersama Moka sekarang juga!