Moka Logo
7 Cara Membangun Bisnis Kuliner Bebas Utang ala Mimo Cooks & Coffee

Cerita Sukses

7 Cara Membangun Bisnis Kuliner Bebas Utang ala Mimo Cooks & Coffee

7 min

by

Mengelola keuangan merupakan salah satu tantangan terbesar dalam menjalankan bisnis, tak terkecuali bisnis kuliner. Banyak pengusaha kuliner merasa kebutuhan operasionalnya membutuhkan banyak uang, padahal mereka tak punya budget sebegitu besar. Pada akhirnya, mereka memutuskan untuk berutang sebagai solusi terbaik dan tercepat.

Padahal, paradoksnya, beban utang yang berlebihan dapat menjadi penghambat pertumbuhan usaha dalam jangka panjang. Inilah mengapa kisah Mimo Cooks & Coffee menjadi penting, sebab mereka berhasil membuktikan bahwa memulai bisnis kuliner tanpa utang itu sangat mungkin dan bisa mencapai kesuksesan yang sehat di masa yang akan datang.

Sekilas tentang Mimo Cooks & Coffee

Mimo Cooks & Coffee adalah bisnis kuliner di daerah Jakarta Selatan yang fokus memproduksi dan menyajikan makanan Jepang serta kopi. Bisnis yang dimiliki oleh Desta Rissasanti ini dimulai dengan sistem full-online, sebelum akhirnya berani menyewa tempat di Jalan Gedung Hijau Raya SF 7 Pondok Indah, Kebayoran Lama.

Desta Rissasanti percaya bahwa membangun sebuah usaha yang besar itu bisa dimulai dengan melakukan hal-hal kecil, misalnya merintis usaha dengan online based ini. Ia dan suaminya bertekad untuk melakukan hal apa pun yang bisa mereka usahakan sendiri. Pola hidup semacam inilah yang akhirnya membuat Mimo Cooks & Coffee punya gerai sendiri di alamat tersebut.

Untuk menu makanan dan minumannya sendiri, Mimo Cooks & Coffee menjual aneka don (nasi steamed dengan topping menggoda), sando (deep fried sandwich), ocha, coffee based, serta non-coffee. Bahkan, di sini pelanggan juga bisa mendapatkan menu vegan don yang cocok untuk dikonsumsi oleh para penganut filosofi dan prinsip diet tersebut.

Cara Membangun Bisnis Kuliner tanpa Utang

Sebenarnya, apakah mungkin membangun usaha kuliner dengan biaya pribadi seperti yang dilakukan Desta Rissasanti? Begini step-step selengkapnya yang bisa Anda tiru!

  1. Utamakan solusi DIY

Pertama, prinsip “Do It Yourself” (DIY) sangat penting untuk mengurangi biaya operasional. Inilah yang juga dilakukan oleh Desta Rissasanti saat merintis usahanya, Mimo Cooks & Coffee. Desta membuat, mengemas, dan memasarkan produk masakannya secara mandiri karena pada dasarnya ini merupakan bisnis kuliner yang dimulai dari skala rumahan.

Salah satu tips mengapa bisnisnya bisa sukses adalah dia berani bermimpi besar, tapi tetap realistis. Ia percaya bahwa seseorang boleh memiliki impian untuk bisa mempunyai restoran besar, megah, dan estetik. Akan tetapi, jangan sampai tempat makan tersebut justru hanya bagus di luarnya saja, sebab internalnya begitu repot harus melunasi utang ke sana ke mari.

Menerapkan prinsip DIY ini juga membuat Anda, selaku pemilik usaha, menjadi lebih paham tentang standarisasi setiap divisi. Ini berkaitan dengan kinerja karyawan Anda di masa yang akan datang. Ketika Anda punya standar yang baik pada setiap bagian, pekerja jadi tahu harus mencapai titik yang mana dan bagaimana untuk meraihnya.

  1. Tentukan konsep yang cocok untuk jangka panjang

Memilih konsep yang relevan secara berkelanjutan juga tak kalah penting untuk dipertimbangkan saat Anda akan membangun bisnis kuliner. Meski makanan memang dibutuhkan semua orang, tapi ada beberapa usaha di bidang ini yang kurang mampu menghadapi tantangan zaman. Biasanya, bisnis-bisnis tersebut berdiri karena mengikuti tren saja, misalnya bisnis es kepal Milo yang sekarang ini sudah jarang kita temui.

Meskipun di awal Anda sudah memilih konsep yang sekiranya bisa bertahan dalam waktu panjang, tapi bisnis tetap harus bisa fleksibel dan beradaptasi dengan tren tanpa kehilangan esensi aslinya. Misalnya, jika Anda awalnya berjualan minuman boba, tidak ada salahnya untuk menambah varian berupa es kepal Milo bila dirasa itulah yang sedang diminati oleh konsumen.

Mimo Cooks & Coffee, misalnya, memilih konsep yang menyasar berbagai demografi pelanggan dan terus berevolusi sesuai dengan perubahan selera pasar. Desta Rissasanti mengatakan bahwa makanan cepat saji dan kopi merupakan dua hal yang sedang digemari masyarakat Indonesia. Supaya pelanggannya tetap banyak, ia mencari cita rasa makanan mana yang bisa diterima oleh lidah warga tanah air dan jawabannya adalah makanan Jepang.

  1. Cukupi modal yang diperlukan sebelum memulai

Mengumpulkan modal awal tanpa utang mungkin terdengar sulit, tetapi bukan berarti hal ini tidak mungkin terjadi. Anda bisa mencontoh metode ini dengan menggabungkan tabungan pribadi, investasi dari keluarga atau teman, bahkan melalui platform crowdfunding. Sabar tentu menjadi kunci bagaimana bisnis bisa berkembang tanpa berutang.

Seperti yang sudah disebutkan di awal, Mimo Cooks & Coffee sendiri memulai bisnisnya menggunakan tabungan pribadi. Keputusan ini membuat Desta Rissasanti less-pressure untuk segera mendapatkan keuntungan besar demi melunasi utang produksi. Pada akhirnya, hal ini malah memberi mereka lebih banyak ruang untuk tumbuh secara organik.

  1. Pastikan stok dan inventaris mencukupi

Pengelolaan stok yang baik juga menjadi kunci pertumbuhan bisnis karena ini bisa menghemat pengeluaran Anda untuk membeli kebutuhan produksi. Meski begitu, Anda tidak boleh terlalu perhitungan sehingga membuat pelanggan kurang menyukai masakan atau minuman yang Anda buat.

Bicara tentang stok, hal ini erat kaitannya dengan memilih supplier. Pastikan supplier yang Anda jadikan partner bisa dipercaya 100 persen, sehingga Anda bisa menghasilkan makanan atau minuman berkualitas, tapi dengan harga yang cocok di kantong target konsumen Anda. Maka dari itu, penting sekali bagi pemilik usaha untuk melakukan riset dan survei ke supplier-supplier di bidang F&B (Food and Beverage).

Mimo Cooks & Coffee yang dimulai dari skala rumahan pun awalnya berfokus pada menu yang terbatas, tetapi berkualitas tinggi. Hal ini membuat Desta Rissasanti beserta sang suami mampu mengelola stok secara lebih efisien. Bahkan, mereka pun tetap berusaha menjaganya walau sudah membuka outlet-nya. 

  1. Bangun support system untuk diri sendiri

Membangun jaringan yang kuat, baik secara profesional maupun pribadi, sangat penting dalam dunia bisnis. Hal ini mencakup mentor, komunitas bisnis lokal, bahkan para kompetitor atau bisnis lain yang sudah lebih dulu beroperasi. Dukungan semacam itu membuat Anda memiliki sumber daya, pengetahuan, dan motivasi yang lebih untuk mengatasi berbagai tantangan.

Desta Rissasanti, selaku pendiri Mimo Cooks & Coffee juga membangun support system-nya sendiri dengan menghadirkan sang suami di setiap perjalanan bisnis rintisannya. Ia mengambil berbagai keputusan berdasarkan prinsip yang telah diselaraskan bersama. Bisa dibilang, ketika bisnis Anda berhasil atau gagal, mereka yang hadir di sekeliling akan selalu hadir untuk memberikan dukungan.

  1. Buat daftar prioritas

Cara membangun bisnis kuliner berikutnya tanpa utang adalah dengan mengidentifikasi dan memprioritaskan aspek-aspek penting, termasuk proses pemasaran, peningkatan kualitas produk, bahkan pengembangan karyawan. Dengan menetapkan prioritas, Anda jadi tahu, kapan mesti menggunakan sumber daya pribadi atau mulai menggunakan bala bantuan orang luar.

Mimo Cooks & Coffee yang dibangun dari skala kecil dapat mengalokasikan sumber daya secara lebih efektif karena pemiliknya langsung yang turun di awal-awal pembukaan. Dengan base bisnis mereka yang hanya melayani penjualan online, sang owner pun jadi tak perlu menyisihkan uang sewa untuk tokonya.

  1. Segera manfaatkan peluang yang tersedia

Peluang bisa datang kapan saja, apalagi jika bicara tentang bisnis. Peluang di sini artinya bisa berupa lokasi baru, kolaborasi dengan brand lain, atau mengikuti acara kuliner tertentu untuk memperkenalkan brand Anda ke masyarakat yang lebih luas lagi. Kesigapan dalam mengambil peluang ini sering kali menjadi faktor penentu pertumbuhan bisnis Anda.

Karena peluang bisa datang kapan pun, sebagai pemilik usaha, Anda tak hanya harus memperhitungkan berbagai aspek, tapi juga mesti mampu mengambil keputusan sesegera mungkin. Sering kali, hal-hal semacam ini disangkutpautkan dengan insting Anda sebagai pebisnis. Jadi, cobalah untuk berani mengambil risiko, ya!

Tips Mengembangkan Bisnis Kuliner tanpa Utang

Photo credit: 123rf

Mengembangkan bisnis kuliner tanpa utang itu sangat mungkin, seperti cara-cara yang sudah dijelaskan di atas. Supaya semakin lancar, cari tahu tips lengkapnya di bawah ini, ya!

  1. Perhitungkan keuangan bisnis dengan akurat

Ada yang bilang bahwa bisnis itu bukan tentang keputusan finansial saja, melainkan juga harus diimbangi dengan passion. Meski demikian, keuangan bisnis tetap menjadi poin penting yang mestinya diperhatikan oleh setiap pemilik usaha tersebut. Mengelola keuangan dengan akurat dan transparan adalah kunci bisnis yang sehat. Bagaimana indikatornya?

Kesehatan keuangan perusahaan itu bisa dilihat ketika pencatatan keuangan dilakukan secara teratur. Sehingga, Anda bisa memahami aliran kas dan merencanakan budgeting dengan lebih bijak. Mimo Cooks & Coffee, misalnya, menggunakan software akuntansi untuk menjaga keuangan mereka supaya tetap teratur.

  1. Pastikan kualitas produk sesuai standar

Bisnis memang harus adaptif sesuai perkembangan zaman. Akan tetapi, bukan berarti bisnis tidak perlu mempertahankan kualitas produknya. Justru kualitas produklah yang salah satunya bisa membuat sebuah usaha menjaring banyak konsumen baru, lewat strategi marketing word of mouth atau mulut ke mulut.

Kualitas yang dimaksud di sini tidak hanya mencakup rasa, tetapi juga presentasi dan konsistensi produk Anda. Mimo Cooks & Coffee menetapkan standar tinggi untuk setiap item menu mereka, yang membantu mereka membangun reputasi lewat kualitas dengan sukses. Tentunya, kualitas di sini juga berhubungan dengan manajemen SDM bisnis.

  1. Perkuat sistem manajemen keuangan dan inventaris

Melihat segi finansial yang amat penting untuk mendukung keberhasilan usaha, maka penting untuk memperkuat sistem manajemen keuangan dan inventaris Anda. Maka dari itu, penggunaan sistem manajemen yang efisien sangat penting dan hal ini biasanya membuat Anda harus beralih ke sistem digital.

Moka POS, misalnya, menawarkan solusi untuk manajemen keuangan dan inventaris yang terintegrasi. Dengan begitu, Anda jadi lebih mudah dalam memantau total penjualan dan pengelolaan stok. Manajemen yang terintegrasi juga membuat pemilik usaha lebih mudah me-maintain bisnis yang telah tersedia di banyak cabang.

  1. Terapkan quality control yang ketat

Mendukung pendapat bahwa mempertahankan kualitas dalam berbisnis itu penting, artinya quality control menjadi hal yang mesti dijaga keketatannya. Dengan memiliki standar kontrol kualitas yang ketat, setiap produk yang Anda sajikan pun akan semakin memenuhi ekspektasi pelanggan. Pelanggan tentunya juga akan lebih senang dengan bisnis yang konsisten.

Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu adanya pengecekan dan pemeliharaan peralatan. Anda bisa rutin melakukan hal ini setiap beberapa bulan sekali. Jika bisnis sudah sedikit lebih berkembang, mintalah tenaga profesional untuk melakukannya. Jadi, Anda tidak harus menanggung risiko kesalahan teknis akibat asal-asalan mengecek.

  1. Fokus pada pertumbuhan jangka panjang

Membangun bisnis kuliner tidak hanya tentang profit jangka pendek, tetapi juga tentang pertumbuhan jangka panjang dan berkelanjutan. Maka dari itu, re-investasi keuntungan ke dalam bisnis, melakukan riset pasar, dan beradaptasi dengan tren industri yang baru menjadi hal-hal yang sangat penting supaya Anda bisa terus up-to-date.

Mimo Cooks & Coffee sedari awal sudah paham bahwa bisnis tidak boleh berdiri untuk sesegera mungkin menghasilkan keuntungan, hanya demi menambal utang dari berbagai pihak. Jika demikian dan bisnis merugi, dampaknya mungkin akan membuat bisnis Anda collapse atau tidak mampu bertahan lama.

  1. Pertimbangkan solusi berbasis teknologi

Teknologi dapat memainkan peran kunci dalam mempercepat pertumbuhan dan efisiensi bisnis, terlebih di sektor kuliner. Kini Anda mungkin sudah familier dengan kehadiran layanan pesan antar makanan. Dengan mendaftarkan bisnis Anda ke aplikasi-aplikasi semacam itu, tentu akan menghemat dana promosi Anda.

Selain itu, ada juga software akuntansi canggih yang bisa membantu merekap pemasukan harian bisnis, mengelola stok bahan, menghitung kebutuhan perpajakan, dan mengelola banyak cabang bisnis sekaligus. Software yang bisa memberikan manfaat semacam itu adalah Moka POS yang juga telah digunakan sendiri oleh Mimo Cooks & Coffee.

Bagaimana Moka POS Membantu Bisnis Kuliner Mimo Books & Coffee?

Moka POS telah menjadi alat yang tak ternilai bagi Mimo Cooks & Coffee. Sistem ini tidak hanya mempermudah transaksi penjualan supaya berlangsung dengan lebih cepat, tetapi juga memberikan informasi tentang manajemen inventory yang real-time. Dengan begitu, Anda bisa memiliki kontrol meski sedang berada di luar kota atau sudah memiliki banyak cabang.

Seperti halnya Desta Rissasanti yang sering bepergian untuk mengikuti masa dinas suaminya, dirinya merasa sangat terbantu berkat hasil report yang bisa ditarik kapan saja melalui sistem digital. Dengan begitu, Mimo Cooks & Coffee selalu memiliki stok yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan.

Menapaki jejak Mimo Cooks & Coffee dalam membangun bisnis kuliner sukses tanpa utang adalah sebuah perjalanan yang menantang yang menginspirasi. Dengan pendekatan yang tepat, pengelolaan keuangan yang cerdas, dan pemanfaatan teknologi seperti Moka POS, peluang untuk tumbuh dan berkembang dalam industri kuliner pun menjadi lebih besar.

Jika Anda berencana membangun bisnis kuliner Anda sendiri tanpa utang, mulailah perjalanan Anda bersama Moka POS. Untuk tahu bagaimana sistem kerja Moka POS, jadwalkan demo aplikasi point of sale gratis hari ini! Dapatkan masa gratis pemakaian selama 14 hari tanpa komitmen dan ikuti langkah sukses Mimo Cooks & Coffee membangun bisnis!

Social Media Share :