Moka Logo
Space Roastery: Racik Cara Baru untuk Minum Kopi

Cerita Sukses

Space Roastery: Racik Cara Baru untuk Minum Kopi

3 min
YovitaYovita

Sebelum kedai kopi menjamur seperti sekarang, para pencinta kopi tidak punya banyak pilihan. Mereka terpaksa menjadi home brewer alias menyeduh kopi sendiri di rumah. Dari keterbatasan inilah, William Christiansen kemudian merintis Space Roastery yang merupakan sebuah bisnis coffee roastery. Siapa sangka, hasil roastingan-nya banyak disukai dan ia pun berhasil meracik cara baru minum kopi. Yuk, simak kisah lengkapnya berikut ini!


Berbekal Pengalaman sebagai Home Brewer

William menuturkan bahwa Space Roastery bermula dari kegelisahannya sendiri. Saat kembali ke Indonesia setelah studi di luar negeri, ia merasa kesulitan untuk menemukan kopi fresh roasted yang berkualitas. Mengandalkan roastery kopi lokal pun kurang membantu karena proses handling yang masih konvensional.

Selama merantau, William memang terbiasa untuk menjadi home brewer. Sebab, harga kedai kopi terlalu mahal untuk mahasiswa. Selain itu, menyeduh kopi sendiri pun membuatnya lebih leluasa dalam mengeksplorasi beraneka ragam jenis kopi.

Baca juga: Roasting Kopi adalah: Pengertian, Jenis dan Caranya


Space Roastery Mulai dari Jualan Online

 

Setelah mantap untuk merintis bisnis roastery, William kemudian menggandeng rekannya, Elvan Wenas. Pada tahun 2016, keduanya memutuskan berjualan online melalui Tokopedia. “Tokopedia karena orang belum percaya untuk transaksi waktu itu. Jadi, waktu itu at least ada insurance kalo duit orang nggak bakal hilang.” jelasnya. Di samping itu, Space Roastery juga memiliki website bisnis sendiri.

Berselang satu tahun, tepatnya pada tahun 2017, Space Roastery mulai merambah ke delivery order melalui GoFood. Produk yang dijual pun masih sama, biji kopi specialty hasil roasting Space Roastery.


Incar Home Brewer sebagai Target Market

Space Roastery

Meski mulai merambah delivery order, pada tahun 2017, Space Roastery tidak menjual produk kopi siap minum. Sebab, orientasi awalnya memang untuk menjadi roastery, bukan coffee shop.

William menuturkan bahwa target market utama Space Roastery adalah para home brewers. Ia menilai bahwa market tersebut pada tahun 2016 memang menjanjikan. Coffee brewing dan roastery kala itu masih sangat eksklusif. Untuk belajar tentang kopi pun butuh biaya yang tidak sedikit. Lewat Space Roastery, William dan Elvan berharap bisa membuka sedikit celah agar kopi tidak hanya jadi milik sekelompok orang saja.

Tidak sekadar menjual biji kopi, Space Roastery pun rajin membagikan edukasi seputar kopi serta cara roasting dan brewing. Pembeli pun diberi kemudahan dengan pengiriman ke seluruh Indonesia dan bebas ongkir lewat dukungan Tokopedia. Selain itu, kafe ini juga memiliki komunitas “Home Brewer Indonesia” yang kini anggotanya sudah mencapai lebih dari 17.000 orang.

Baca juga: Menjalani Bisnis Kedai Kopi Itu Sulit? Intip 5 Cara Mengembangkannya!


Space Roastery Kembangkan Outlet Offline

Ketika awal-awal menjadi GoFood Partner, kafe ini sempat dikira sebagai sebuah kedai kopi. Sering kali mitra driver Gojek kesulitan untuk menemukan lokasi outlet. Akhirnya, William berinisiatif memasang papan nama. Nah, keberadaan papan nama dan adanya akun di platform GoFood membuat masyarakat mengira bahwa Space Roastery adalah kedai kopi.

Berbekal mesin espresso yang digunakan untuk mencicipi hasil roasting, Space Roastery melayani para tamu “tersesat” ini. Dirasa bisa menjadi peluang baru, William pun kemudian menyediakan tempat khusus bagi mereka yang ingin mencoba kopi fresh roasted. Lama-kelamaan, kopi jadi mereka pun makin dikenal. Kini, melalui Space Roastery Slow Bar, mereka melayani dine-in dengan berbagai pilihan menu kopi.


Tidak Goyah karena Pandemi

space roastery 2

Sudah bukan rahasia umum bahwa banyak bisnis mengalami kerugian selama masa pandemi. Namun, kafe ini justru mengalami efek yang sebaliknya. Menurut William, bisnisnya justru makin berkembang selama pandemi. Sebab, kebijakan physical distancing justru memunculkan lebih banyak home brewer. Mereka yang terbiasa beli kopi siap minum, saat terpaksa tinggal di rumah pun kemudian mencari alternatif lain, yakni dengan menyeduh kopi sendiri di rumah.

Nilai penjualan kafe ini pada tahun 2021 bahkan mengalami peningkatan hingga 143% dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal ini tentu tidak lepas dari inovasi Space Roastery yang memanfaatkan solusi dari GoTo. Di satu sisi, ada Tokopedia yang membantu untuk menjangkau pelanggan online, begitu juga dengan GoFood. Di sisi lain, ada Midtrans sebagai payment gateway yang memudahkan para pelanggan.

Baca juga: Contoh Bisnis Model Canvas Kedai Kopi yang Bisa Anda Ikuti


Berikan Layanan Terbaik dengan Dukungan Moka POS

Untuk mengelola operasional Space Roastery Slow Bar, William didukung oleh Moka POS. Ia memanfaatkan aplikasi kasir online ini untuk membuat loyalty program yang mudah dikelola. Jadi, hubungan dengan pelanggan pun tetap terjaga. Fitur dari Moka POS tersebut juga memudahkannya dalam menarget konsumen yang tepat.

Selain itu, solusi dari Moka POS juga memudahkan William dalam mengawasi transaksi di outlet. Berkat Moka POS, ia tidak perlu terlalu sering menyambangi outlet. Sebab, seluruh transaksi ditampilkan secara real-time melalui dashboard yang terintegrasi.

Baca cerita dari Space Roastery dan 10 bisnis lainnya dalam Kumpulan Cerita Mitra Usaha GoTo 2022, download sekarang di sini!


Meski di awal kemunculannya mengalami banyak hambatan, kini Space Roastery menjadi roastery yang dikenal luas. Bahkan, bisnis yang dirintis oleh William Christiansen dan Elvan Wenas ini disebut-sebut menjadi specialty coffee roastery terbesar di Pulau Jawa. Kesuksesan ini terletak pada riset pasar yang mendalam dan kontrol kualitas yang baik.

Selain itu, pemanfaatan solusi teknologi dari Moka POS pun memuluskan proses otomasi Space Roastery, baik untuk penjualan offline maupun online. Bergabung dengan lebih dari 50.000 pemilik bisnis di Indonesia dan lihat bagaimana Moka POS & GoStore dapat membantu mengembangkan bisnis Anda!

mokapos

Social Media Share :
Yovita

Yovita

Penulis di Blog Moka.